7. Cummulative Grief
Cummulative grief merupakan duka yang beruntun dalam jangka waktu dekat.
Kondisi ini bia membuat seseorang sulit memproses kehilangan hingga memicu stres.
8. Delayed Grief
Duka mungkin tidak terjadi segera setelah kehilangan orang yang dicintai, namun tertunda.
Alhasil menyebabkan respons yang berlebihan setelah mengetahui bahwa dirinya benar-benar kehilangan seseorang yang dicintai.
9. Distorted Grief
Distorted grief ini adalah cara seseorang mengekspresiakan namun melalui metode yang kurang tepat.
Misal, merusak diri sendiri, marah yang tak terkontrol, atau memusuhi orang lain.
10. Disenfranchised Grief
Seseorang yang menganggap remeh duka yang dialami seseorang.
Ini adalah duka yang tidak diakui secara sosial, misalnya kehilangan hewan peliharaan, keguguran, atau hubungan yang putus.
11. Inhibited Grief
Seseorang yang berduka namun menyembunyikannya. Entah karena menjaga privasi atau menyembunyikan emosi dari teman dekat atau keluarga.
12. Masked Grief
Seseorang yang berduka namun tidak ingin menunjukkannya.
Mereka bahkan tidak mengakui kesedihan yang mereka rasakan atas kehilangan yang terjadi.
13. Normal Grief
Duka normal terjadi ketika intensitas emosional seputar kematian bertahap menurun karena aktivitas harian.
Pada akhirnya, setelah melalui masa duka mereka dapat kembali beraktivitas.
Duka adalah respon emosional yang kompleks dan beragam, tidak terbatas pada kehilangan akibat kematian saja.
Memahami berbagai jenis duka dapat membantu kamu mengenali dan memberikan dukungan yang tepat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain yang sedang berduka.
Baca Juga: Cara Menghadapi Duka Kehilangan Anak seperti Ridwan Kamil dan Atalia Praratya
(*)