Viral Hubungan HyunA dan Yong Jun Hyung, Benarkah Menikahi Sahabat Baik bagi Perempuan?

Parapuan.co - Baru-baru ini, penggemar Kpop dikejutkan dengan berita pernikahan HyunA dan Yong Jun Hyung yang viral di TikTok.

Viral di TikTok bahwa agensi HyunA maupun Yong Jun Hyung telah mengonfirmasi bahwa keduanya akan menikah pada Oktober 2024.

Kisah cinta HyunA dan Yong Jun Hyung sendiri sudah viral di TikTok sejak Januari 2024.

Sebenarnya, mereka merupakan teman baik karena pernah berada di satu agensi, yaitu Cube Entertainment.

Kala itu tahun 2009, HyunA debut bersama 4Minute, sedangkan Yong Jun Hyung debut dengan grup Beast.

HyunA sempat berpacaran dengan Dawn eks Pentagon sebelum menjalin kasih dengan Jun Hyung; sementara Jun Hyung pernah berpacaran dengan mendiang Go Hara.

Kini, Jun Hyung dan HyunA go public dan siap melegalkan hubungan dalam pernikahan.

Terkait kabar viral ini, seorang sejarawan Amerika, Stephanie Coontz pernah menulis dalam bukunya bahwa menikahi sahabat atau teman dekat bisa menguntungkan perempuan. Bagaimana bisa?

Daripada penasaran tentang kebenarannya, simak informasi mengenai hipotesis tersebut sebagaimana dikutip dari The Guardian berikut ini!

Baca Juga: 12 Alasan Hubungan Cinta Lebih Baik Dimulai dari Pertemanan, Apa Saja?

Benefit Menikah dengan Sahabat Bagi Perempuan

Filsuf Friedrich Nietzsche mengatakan, "It is not a lack of love, but a lack of friendship that makes unhappy marriages."

Bukan kurangnya cinta, melainkan kurangnya persahabatan yang membuat pernikahan tidak bahagia.

Dari kutipan Friedrich Nietzsche tersebut, barangkali kita bisa menyimpulkan bahwa persahabatan dapat menjadi kunci pernikahan yang bahagia.

Namun, maksudnya tidak selalu berarti perempuan perlu menikah dengan sahabatnya sendiri jika ingin kehidupannya bahagia.

Akan tetapi, menjadikan pasangannya sebagai sahabat, terutama setelah menjalani kehidupan pernikahan.

Dalam hubungan apapun, terlebih pernikahan yang didasari dengan persahabatan, pasangan menjadi lebih leluasa dalam berbagi banyak hal.

Stephanie Coontz dalam bukunya berjudul Marriage, a History: How Love Conquered Marriage sempat menyinggung topik ini.

Semula, ia mencari tahu adanya pergeseran alasan pasangan memutuskan menikah sejak tahun 1950-an hingga 1990-an.

Baca Juga: 4 Alasan Perempuan Menikah dengan Sahabat Jadi Keputusan Terbaik

Pada tahun 1950-an, orang mungkin berpikir untuk menikah karena cinta. Akan tetapi, perasaan bisa berubah bukan?

Selain dalam hal perasaan, di periode tersebut laki-laki memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan, misalnya untuk hak kepemilikan properti.

Lalu sepanjang 1970-an dan 1980-an, lebih banyak perempuan memasuki dunia kerja, sehingga bagi mereka pernikahan yang setara lebih diinginkan.

Perempuan mencari pasangan yang paling tidak memiliki tingkat pendidikan maupun pengalaman kerja yang setara dengannya.

Barulah pada periode 1990-an, persahabatan sejati telah menjadi tujuan pernikahan.

Dan seiring dengan itu, Stephanie Coontz mengatakan, "Harapan kita mencakup lebih banyak rasa hormat dan pengertian satu sama lain sebagai individu."

Artinya, ketika melibatkan rasa persahabatan dalam pernikahan, pasangan akan lebih bisa menghormati dan menghargai satu sama lain.

Dengan begitu, pasangan dapat berkomunikasi dengan baik, bahkan ketika ada konflik.

Kalau di Indonesia, Kawan Puan mungkin mengenal pasangan Ayudya Bing Slamet dan Ditto Percussion, Marsha Timothy dan Vino G. Bastian; Hannah Al Rashid dan Nino Fernandez; serta Isyana Sarasvati dan Rayhan Maditra.

Pasangan-pasangan tadi sebelumnya sudah sahabatan cukup lama, lho. Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: Maudy Ayunda Menikah dengan Sahabat, Begini Cara Jaga Persahabatan dalam Pernikahan

(*)