Penyebab utama yang menyebabkan penggunaan antimikroba tanpa resep adalah permintaan pasien atau pelanggan.
Banyak pasien meminta antimikroba bahkan untuk kondisi yang sebenarnya tidak memerlukan pengobatan tersebut.
Keinginan untuk segera sembuh tanpa berkonsultasi dengan dokter mendorong permintaan ini, meskipun bisa jadi berbahaya bagi kesehatan jangka panjang.
Selain itu, kebutuhan finansial apotek juga berperan dalam praktik ini. Apoteker dan staf farmasi terkadang menjual antimikroba tanpa resep untuk menjamin kelangsungan bisnis mereka.
Ditambah lagi, biaya tinggi atau kurangnya kenyamanan pada pelayanan kesehatan alternatif membuat pasien memilih membeli antimikroba tanpa resep, sehingga mereka dapat menghemat biaya dan waktu.
Ancaman AMR pada Perempuan
Menurut laporan WHO, meskipun laki-laki dan perempuan punya risiko sama karena AMR, ada faktor biologis dan pekerjaan yang meningkatkan risiko infeksi pada perempuan.
Persalinan dan sanitasi membuat perempuan terpapar berbagai infeksi, sehingga AMR menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam kesehatan perempuan.
Baca Juga: Cegah AMR Jadi Silent Pandemic, Ini Teknologi yang Bisa Sembuhkan Luka Lebih Cepat