Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Kenza Laily Dinobatkan Sebagai Miss AI Pertama, Perjuangkan Pemberdayaan Perempuan

Saras Bening Sumunar - Jumat, 12 Juli 2024
Kenza Laily, perempuan bionok pemenang Miss AI.
Kenza Laily, perempuan bionok pemenang Miss AI.

Parapuan.co - Viral di media sosial sosok perempuan, Kenza Laily.

Buat kamu yang masih asing, Kenza Laily merupakan perempuan bionik berhijab dari Maroko.

Kenza Laily dinobatkan sebagai Miss AI pertama dalam kontes yang diadakan oleh Fanvue World AI Creator Awards atau WAICA pada April lalu.

Selain Kenza Laily, dalam kontes tersebut hadir pula para visioner kecerdasan buatan dari seluruh dunia untuk memamerkan kehebatan masing-masing program. 

Lebih lanjut, kontestan akan mendapatkan penilaian dari para juri, mulai dari aspek kecantikan, teknologi, dan kehadiran di media sosial.

Mereka yang masuk dalam 10 finalis teratas mendapatkan hak untuk mengembangkan diri.

Adapun panel juri WAICA terdiri dari para ahli kontes manusia dan android yang kemudian memilih tiga besar untuk bertarung secara digital.

Lantas, siapa sebenarnya Kenza Laily?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Kenza Laily merupakan perempuan bionik berhijab pertama di dunia yang dinobatkan sebagai Miss AI.

Baca Juga: Misi Dr. Elaine Kim: Ciptakan Generasi Pembuat Perubahan melalui Pendidikan Berbasis AI

Di balik kemunculan Kenza Laily, ada sosok Meriam Bessa (40) sebagai penciptanya.

Menurut Meriam Bessa, Miss AI ini diciptakan untuk mewakili Maroko dan memperjuangkan pemberdayaan perempuan.

Lewat ketenarannya di media sosial, Kenza Laily turut andil untuk memberdayakan perempuan, melindungi lingkungan, dan menyebarkan kesadaran robot yang positif.

"Ini adalah kesempatan untuk mewakili Maroko dengan bangga, untuk menonjolkan perempuan Maroko, Arab, Afrika, dan muslim di bidang teknologi," ucap Meriam Bessa seperti dilansir dari laman Newyork Post.

Meriam Bessa juga mengaku senang karena bisa memperjuangkan hak-hak perempuan melalui sosok Kenza Layli.

"Saya juga sangat senang bisa memperjuangkan hak-hak yang saya sayangi melalui Kenza Laily," imbuhnya.

Sosok Kenza Laily, pemenang Miss AI pertama.
Sosok Kenza Laily, pemenang Miss AI pertama.

Kalahkan Lebih dari 1.500 Penantang

Baca Juga: Adopsi AI di Dunia Kerja Indonesia Lebih Tinggi Dibanding Tingkat Global dan Asia Pasifik

Dalam kontes WAICA, Kenza Laily dinobatkan sebagai creme de la creme dari model kecerdasan buatan.

Kenza Laily berhasil mengalahkan lebih dari 1.500 penantang terkomputerisasi untuk memperebutkan gelar Miss AI.

Atas kemenangannya, Kenza Laily mendapatkan hadiah senilai 20.000 dollar Amerika atau Rp325 juta.

Hadiah pemenang ini diberikan untuk eksekutif terknologi dari negara asalnya yang mewujudkan figur bionik.

Meskipun dirinya bukanlah manusia, Kenza Laily merasa senang karena telah dinobatkan sebagai Miss AI.

"Meskipun saya tidak merasakan emosi seperti manusia, saya sangat senang dengan penghargaan ini," ucap Kenza Layli.

Kenza Laily mengalahkan kontestan lainnya seperti Lalina Valina, seorang perempuan Prancis yang memikat 117.000 penggemar di Instagram.

Laily juga mengalahkan Olivia C, perempuan asal Portugis yang memiliki misi untuk memadukan dunia nyata dengan dunia robot secara damai.

Para perempuan karya AI ini mendapatkan poisis kedua dan ketiga dalam kontes WAICA.

Baca Juga: Pudarkan Tanda Penuaan dengan Alat Pengencang Wajah Berteknologi AI

(*)

Sumber: newyorkpost
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.



REKOMENDASI HARI INI

Bedak Anna Sui Ini Bisa Bikin Makeup Tahan Lama dan Terasa Sejuk di Kulit