Parapuan.co - Kawan Puan, boleh jadi seorang perokok berat ingin berhenti merokok tetapi kesulitan mengendalikan dan menahan keinginan untuk menghisap rokok.
Bila pasanganmu adalah perokok berat, kamu bisa mendampingi mereka untuk berhenti dari kebiasaan tidak sehat seperti merokok.
Kalau ingin pasangan benar-benar berhenti merokok, usahakan tidak memaksa atau menyuruh tanpa melakukan apapun untuk membantunya.
Kamu bisa membujuk pasangan berhenti merokok dengan bersabar, membantu mengelola trigger-nya, serta membantu mereka menemukan program atau cara mengalihkan perhatian dari zat adiktif itu.
Melansir Healthline, Langkah berikut ini bisa membantumu membujuk pasangan agar berhenti dari kebiasaannya merokok. Yuk, simak!
1. Ketahui Pemicu Pasangan Merokok
Ada tiga kategori faktor yang menjadi pemicu seseorang kecanduan merokok, yaitu:
- Pola: Mengacu pada aktivitas atau kebiasaan yang diasosiasikan dengan merokok, seperti mengemudi, minum alkohol atau kopi, dan istirahat kerja.
- Emosional: Beberapa emosi dapat memicu keinginan untuk merokok. Emosi ini bisa berupa kebahagiaan, kegembiraan, kecemasan, kesepian, dan stres.
Baca Juga: Cekcok dengan Pasangan hingga Pisah Ranjang, Bagaimana Cara agar Komunikasi Tetap Jalan?
- Sosial: Saat pasangan terpicu untuk merokok karena berkumpul dengan perokok atau berada di tempat yang sebagian besar individu di sana merokok, semisal bar, konser, bahkan kelompok bapak-bapak di kampung.
Dengan mengetahui pemicunya, Kawan Puan bisa membantu mereka menjauhkan diri atau menghindar dari faktor-faktor tadi.
Misalnya jika pasangan merokok karena sering bertemu teman yang juga perokok, kamu bisa mengajaknya melakukan aktivitas menyenangkan semisal menjalani hobi atau lainnya, yang memungkinkan waktunya bertemu teman terkait jadi berkurang.
2. Bersabarlah saat Mereka Mengelola Gejala Putus Nikotin
Saat seseorang hendak berhenti merokok, mereka bisa saja mengalami gejala fisik dan emosional yang disebut sebagai gejala putus nikotin.
Menurut National Cancer Institute (NCI), gejala putus nikotin paling parah pada minggu pertama setelah berhenti merokok, dengan puncaknya pada hari ketiga.
Kamu mungkin harus bersiap jika pasangan tiba-tiba lebih sensitif dari biasanya, atau mengalami gejala fisik seperti pusing atau mudah mengantuk.
Bersabarlah karena kondisi ini hanya sementara, dan akan membaik ketika ketergantungannya terhadap nikotin telah hilang.
3. Carilah Pengalih Perhatian
Baca Juga: 3 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Menghibur Pasangan Saat Sedih
Menemukan pengalih perhatian dapat membantu pasangan mengelola pemicu mereka merokok dan mengatasi putus nikotin.
Berikut adalah teknik yang bisa kamu sarankan kepada pasangan untuk mengalihkan perhatian dari rokok.
a. Jika Merokok Dipicu oleh Pola
- Kunyah permen karet, permen keras, atau tusuk gigi sebagai pengganti rokok.
- Remas bola stres atau tulis di jurnal untuk menjaga tangan tetap sibuk.
- Ubah rutinitas, seperti minum kopi pada waktu yang berbeda atau jalan-jalan setelah makan.
b. Jika Dipicu Masalah Emosional
- Konsultasi dengan terapis.
- Cobalah pengobatan alami, seperti akupunktur.
- Berolahraga untuk menghilangkan stres dan kecemasan, serta meningkatkan suasana hati.
- Cobalah teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam dan yoga.
c. Jika Dipicu Situasi Sosial
Sebaiknya bantu pasangan menghindari situasi sosial di mana mungkin ada orang yang merokok.
Untuk membantu mereka menghindari pemicu ini, habiskan waktu bersama pasangan melakukan kegiatan menyenangkan, misalnya main game, nonton film, jalan-jalan, memasak bersama, dll.
4. Sarankan Produk Terapi Pengganti Nikotin (NRT)
Jika pasangan kesulitan berhenti merokok, kamu dapat menyarankan produk terapi pengganti nikotin (NRT) untuk membantu mereka mengelola keinginan dan membuat transisi.
Beberapa produk NRT yang dimaksud, misalnya permen karet, tablet hisap, atau inhaler.
Itulah tadi cara membujuk pasangan berhenti merokok. Pastikan Kawan Puan tidak memarahinya saat ia dalam masa transisi, ya.
Baca Juga: 5 Kalimat yang Harus Dihindari saat Marah pada Pasangan via Chat
(*)