- Kebanyakan orang menganggap perempuan karier kurang cakap secara teknis dibandingkan laki-laki dan lebih cocok untuk peran non-teknis atau lunak.
- Perempuan juga mungkin diabaikan dalam posisi kepemimpinan karena asumsi mengenai keluarga atau tanggung jawab pengasuhan mereka.
- Perempuan yang menjadi ibu bekerja menghadapi tantangan tambahan, termasuk tertundanya promosi jabatan karena cuti hamil, tidak adanya kenaikan gaji atau bonus karena kehamilan, dan bahkan risiko dipecat setelah kembali dari cuti hamil.
3. Kurangnya Representasi
Industri teknologi mengalami kekurangan representasi perempuan yang signifikan, sehingga menjadi tantangan berat bagi perempuan yang memulai karier mereka untuk menemukan mentor.
Tanpa adanya pemimpin perempuan di perusahaan, perempuan akan kesulitan memvisualisasikan diri mereka dalam peran kepemimpinan atau mengidentifikasi jalur yang jelas untuk kemajuan karier.
Ketiadaan contoh nyata perempuan yang sukses dalam peran ini dapat menyebabkan perempuan meragukan kemampuan mereka dan merasa tidak cocok.
Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan representasi perempuan karier dalam industri teknologi dan menyediakan panutan dan bimbingan yang diperlukan bagi perempuan untuk membantu mereka berkembang dan meraih keberhasilan.
Baca Juga: Kenza Laily Dinobatkan Sebagai Miss AI Pertama, Perjuangkan Pemberdayaan Perempuan
(*)