Tujuan Terkait

Kurangi Stres, Ini Dampak Hybrid Working terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

Arintha Widya - Senin, 5 Agustus 2024
Dampak kesehatan fisik dan mental dari bekerja hybrid
Dampak kesehatan fisik dan mental dari bekerja hybrid torwai

Parapuan.co - Kawan Puan, budaya kerja hibrida atau hybrid working ternyata bisa memberikan dampak kesehatan yang signifikan terhadap karyawan.

Salah satu alasannya, karena hybrid working memungkinkan karyawan bekerja dari rumah, kantor, atau dari mana saja.

Karyawan bebas dan fleksibel untuk datang ke kantor atau tidak, sesuai kebutuhan dan selama masih bisa menjalankan tugas dan perannya dengan baik.

Lantas, apa dampak kesehatan fisik dan mental dari bekerja secara hybrid? Simak informasinya di bawah ini seperti mengutip The Guardian!

Hybrid Working Membuat Karyawan Lebih Bahagia, Sehat, dan Produktif

Pada Juni 2024, sebuah jurnal penelitian mengenai hybrid working yang disusun oleh Nicholas Bloom, Ruobing Han, dan James Liang dirilis.

Penelitian tersebut menunjukkan, hybrid working atau kombinasi bekerja dari rumah dan kantor membawa banyak manfaat bagi karyawan.

Mulai dari manfaat bagi kebahagiaan individu, kesehatan, sampai produktivitas karyawan.

Dari 1.026 responden yang bekerja dengan model hybrid, sebagian besar melaporkan merasa lebih baik secara fisik dan mental dibandingkan ketika mereka bekerja penuh waktu di kantor.

Baca Juga: Bikin Sehat, Tapi Berapa Lama Sebaiknya Jalan Pagi di Pagi Hari?

Mengurangi Burnout dan Meningkatkan Kesejahteraan

Sebanyak tiga perempat karyawan yang bekerja secara fleksibel melaporkan merasa tidak mudah burnout, dibandingkan ketika bekerja penuh waktu di kantor.

Dengan bekerja hybrid mereka mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik, pola makan yang lebih sehat, tingkat stres yang lebih rendah.

Hal itu membuat kesejahteraan fisik dan mental lebih terjaga dan meningkat secara menyeluruh.

Menurut survei International Workplace Group (IWG), mayoritas responden merasa tidak mudah lelah (79 persen), stres rendah (78 persen), dan kecemasan berkurang (72 persen) lantaran bekerja sebagian waktu dari rumah.

Selain itu, 86 persen dari responden menyatakan bahwa mereka jadi mempunyai waktu luang lebih banyak karena tidak perlu bepergian ke kantor setiap hari.

Ini memungkinkan karyawan memperbaiki keseimbangan kerja/hidup (work life balance) mereka.

Manfaat Fisik Hybrid Working

Hybrid working juga memberikan berbagai manfaat fisik bagi karyawan, antara lain:

Baca Juga: Fleksibel Tapi Tak Punya Batas Waktu, Ini Tips Hindari Burnout Saat Bekerja Freelance

- Kualitas tidur yang lebih baik (68 persen).

- Lebih banyak waktu untuk berolahraga (54 persen).

- Dapat mengonsumsi atau memasak makanan yang lebih sehat (58 persen), karena tidak beli makanan siap saji seperti ketika berada di kantor.

- Kesehatan secara keseluruhan yang lebih baik (68 persen).

Sebanyak tiga perempat dari responden percaya bahwa bekerja lima atau enam hari di kantor dapat merusak kesejahteraan mereka.

Mengurangi Stres dari Perjalanan Harian

Mark Dixon, CEO IWG, mengatakan, "Perjalanan harian ke kantor selama bertahun-tahun telah membuat karyawan tertekan, stres, dan jengkel."

"Ini memisahkan keluarga, memecah komunitas, mencemari lingkungan, dan membuang waktu serta uang yang sangat banyak," imbuhnya.

Penelitian menunjukkan bahwa hybrid working memberikan manfaat kesehatan dan kesejahteraan yang substansial bagi karyawan.

Dengan waktu yang dihemat dari perjalanan harian, karyawan bisa menggunakannya untuk meningkatkan kualitas hidup.

Kiranya, demikian tadi dampak kesehatan fisik dan mental hybrid working. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 5 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Mental yang Masih Jarang Perempuan Tahu

(*)

Sumber: The Guardian
Penulis:
Editor: Arintha Widya

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.



REKOMENDASI HARI INI

Dobrak Stigma, Logina Salah Kontestan Pertama Miss Universe dengan Vitiligo dan Status Ibu