"Kesenian Ronggeng Gunung ini perlu diperlihatkan ke banyak orang karena kondisinya hampir punah. Saat ini, pelakunya hanya tinggal 2 orang," terang Renitasari.
"Pementasan ini juga bertujuan untuk mengkonservasi pengetahuan tentang kesenian Ronggeng Gunung," ungkapnya.
"Kami melakukan riset ke tempat kelahiran Ronggeng Gunung, juga membawa pemain, pemusik dan penari yang berasal dari generasi muda untuk langsung belajar kesenian Ronggeng Gunung kepada para pelakunya," papar Renitasari lagi.
Pertunjukan yang akan dipentaskan di area terbuka di kota Bandung ini menyuguhkan kidung, tari, dan drama Ronggeng Gunung.
Pentas Sang Kembang Bale terdiri dari 1 orang pemain yang diperankan oleh Ariel Tatum, diiringi 4 penari, dan 3 orang pemusik yang menghidupkan kembali nilai-nilai budaya adiluhung Ronggeng Gunung.
Sang Kembang Bale berkisah tentang kehidupan seorang ronggeng (Kembang Bale) di Panyutran, sebuah kampung di Padaherang.
Seorang Kembang Bale terlahir dari perih kehidupan masa kecilnya. Memasuki masa remaja ia terpilih oleh para ronggeng gunung sepuh untuk menjadi penerus sebagai ronggeng sejati.
Kemiskinan mendorongnya untuk memasuki dunia ronggeng. Tapi dunia yang dimasukinya itu semakin hari semakin menariknya untuk lebih dalam memaknai bagaimana semestinya sikap seorang ronggeng.
Dalam monolog ini segala kegelisahan, konflik batin, ketakutan, keinginan, dan harapan Sang Kembang Bale akan ditampilkan bersama dengan tembang-tembang ronggeng gunung.