Angkat Kisah Klasik Jawa Barat, Ariel Tatum Pemain Utama Monolog Sang Kembang Bale

Arintha Widya - Senin, 5 Agustus 2024
Ariel Tatum main monolog berjudul Sang Kembang Bale.
Ariel Tatum main monolog berjudul Sang Kembang Bale. pradnyaparamita

Baca Juga: Desmonda Cathabel Artis Teater Indonesia Terpilih Jadi Princess Jasmine di Tur Musikal Aladdin

Penonton akan melihat bagaimana sang ronggeng juga adalah manusia, yang sering kali meragu.

Namun, ia berusaha lurus dalam pilihannya menjadi perempuan terpilih yang dicintai sekaligus disegani di masyarakatnya.

"Sang Kembang Bale adalah salah satu alternatif menghidupkan kembali relasi nilai-nilai dan relasi interaksi manusia dengan manusia, alam, dan penciptanya," tutur Heliana Sinaga, sutradara Sang Kembang Bale.

"Penggambaran alur, gerak, musik, dan lagu yang dibawakan oleh Ariel Tatum dan seluruh tim yang terlibat semoga bisa menjadi arsip kebudayaan yang didapat melalui pengalaman menonton yang berbeda," tambahnya.

Sementara itu, penulis Toni Lesmana dan Wida Waridah yang berasal dari Ciamis dipercaya menulis naskah pertunjukan.

Proses penulisan naskah Sang Kembang Bale ini diawali dari hasil wawancara langsung dengan pelaku kesenian Ronggeng Gunung, yakni Bi Pejoh, Bi Raspi, juga Mang Sarli.

Penggalian dari pengalaman mereka selama menekuni sekaligus melestarikan kesenian Ronggeng Gunung, khususnya di daerah Panyutran, Pangandaran, memunculkan hal baru yang cukup menarik.

"Kisah Sang Kembang Bale memadukan hasil wawancara yang nyata dan kerja imajinasi yang fiksi," kata Wida Waridah sebagai penulis.

"Jalinan kisah seorang perempuan yang yakin dan setia dengan jalan yang dipilihnya, dimana sang tokoh sedang menuju puncak popularitas," ungkapnya.

Baca Juga: Cerita Keluarga Cemara Akan Diangkat Jadi Pertunjukan Teater Musikal Juni 2024!

"Kami mencoba menghadirkan kenangan, kegelisahan dan harapan tokoh Sang Kembang Bale, dengan memasukkan unsur-unsur tradisi yang kami rasa penting kehadirannya dalam kesenian Ronggeng Gunung," imbuh Wida.

Toni Lesmana, penulis Sang Kembang Bale, menambahkan, "Baik ritual, pakem lagu, dan tarian, ini lebih untuk mencoba agar naskah monolog yang fiksi ini juga bisa menjadi, setidaknya, serpih dokumen tentang kesenian Ronggeng Gunung."

"Naskah Sang Kembang Bale pada akhirnya sebagai bentuk persembahan rasa cinta kami pada keseniannya, juga untuk bakti kesetiaan para senimannya melestarikan peninggalan leluhur mereka," kata Toni.

Sebagai koreografer pertunjukan, Rachmayati Nilakusumah merupakan seorang penari yang pernah mendalami tari Ronggeng Gunung dengan berguru ke dua maestro Ronggeng Gunung, Bi Raspi dan Bi Pejoh.

Sementara itu, pementasan Sang Kembang Bale ini merupakan pertama kalinya Ariel Tatum bermain monolog di atas panggung.

Berperan sebagai seorang Ronggeng Gunung, Ariel Tatum tidak hanya dituntut untuk menari, namun juga menyanyi, bermain, dan menciptakan komposisi musik serta lirik secara langsung.

Ariel Tatum meleburkan dirinya menjadi Sang Kembang Bale, dan harus belajar cengkok dalam menyanyikan lirik lagunya nanti.

Namun setelah belajar langsung dengan Bi Pejoh dan penyanyi dari tim Swarantara, Ariel mampu menguasai tekniknya.

"Rasanya sungguh penuh haru, seperti udara segar yang baru. Ronggeng Gunung adalah sebuah kemagisan dari leluhur kita sendiri, jadi memang hanya kita yang bisa meneruskan itu semua," tutur Ariel Tatum.

"Semoga dengan pementasan ini, generasi muda mau belajar lebih banyak, mau tahu lebih banyak hal sehingga kita akan lebih kaya lagi dengan budaya-budaya yang sebenarnya sudah lama ada dan mengalir di tubuh kita," ucapnya lagi.

Pementasan ini juga didukung oleh Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, dan Bank BCA, serta venue partner NuArt Sculpture Park, Bandung.

Baca Juga: Sinopsis Film Catatan Harian Menantu Sinting, Adu Akting Ariel Tatum dan Raditya Dika

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Hukuman Pelaku Pelecehan Seksual Fisik dan Non Fisik Berdasarkan UU TPKS