Angkat Kisah Klasik Jawa Barat, Ariel Tatum Pemain Utama Monolog Sang Kembang Bale

Arintha Widya - Senin, 5 Agustus 2024
Ariel Tatum main monolog berjudul Sang Kembang Bale.
Ariel Tatum main monolog berjudul Sang Kembang Bale. pradnyaparamita

Parapuan.co - Kawan Puan, Ariel Tatum menjadi Ronggeng Gunung di pementasan teater Sang Kembang Bale yang akan dilakukan pada 10-11 Agustus 2024.

Pementasan tersebut merupakan inisiasi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation.

Pementasan Sang Kembang Bale (Nyanyian yang Kutitipkan pada Angin) terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung dari daerah Jawa Barat.

Mengutip pers rilis yang diterima PARAPUAN, pementasan teater Sang Kembang Bale itu bakal digelar NuArt Sculpture Park, Bandung.

“Titimangsa senantiasa menghadirkan karya-karya yang tak hanya menghibur, tapi juga memiliki nilai budaya dan juga sejarah yang amat mendalam," ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

"Kali ini melalui produksi terbarunya, Titimangsa berkolaborasi bersama Ariel Tatum dan juga seniman kota Jawa Barat dan Jakarta untuk melestarikan kesenian tradisional yang hampir punah ke hadapan para penikmat seni di kota Bandung," imbuhnya.

"Kami percaya bahwa produksi Sang Kembang Bale ini tidak hanya akan menghidupkan kembali tradisi yang hampir punah, tetapi juga akan memberikan pengalaman budaya yang mendalam dan inspiratif bagi semua penikmat seni," katanya lagi.

Kesenian Ronggeng Gunung adalah kesenian tradisi khas daerah Kabupaten Ciamis dan Pangandaran yang kini sudah masuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Selaku produser, Pradetya Novitri sesungguhnya sudah mengagendakan pertunjukan ini sejak tiga tahun lalu.

Baca Juga: Ini 5 Artis Perempuan yang Mengawali Karier Aktingnya di Dunia Teater

"Kesenian Ronggeng Gunung ini perlu diperlihatkan ke banyak orang karena kondisinya hampir punah. Saat ini, pelakunya hanya tinggal 2 orang," terang Renitasari.

"Pementasan ini juga bertujuan untuk mengkonservasi pengetahuan tentang kesenian Ronggeng Gunung," ungkapnya.

"Kami melakukan riset ke tempat kelahiran Ronggeng Gunung, juga membawa pemain, pemusik dan penari yang berasal dari generasi muda untuk langsung belajar kesenian Ronggeng Gunung kepada para pelakunya," papar Renitasari lagi.

Pertunjukan yang akan dipentaskan di area terbuka di kota Bandung ini menyuguhkan kidung, tari, dan drama Ronggeng Gunung.

Pentas Sang Kembang Bale terdiri dari 1 orang pemain yang diperankan oleh Ariel Tatum, diiringi 4 penari, dan 3 orang pemusik yang menghidupkan kembali nilai-nilai budaya adiluhung Ronggeng Gunung.

Sang Kembang Bale berkisah tentang kehidupan seorang ronggeng (Kembang Bale) di Panyutran, sebuah kampung di Padaherang.

Seorang Kembang Bale terlahir dari perih kehidupan masa kecilnya. Memasuki masa remaja ia terpilih oleh para ronggeng gunung sepuh untuk menjadi penerus sebagai ronggeng sejati.

Kemiskinan mendorongnya untuk memasuki dunia ronggeng. Tapi dunia yang dimasukinya itu semakin hari semakin menariknya untuk lebih dalam memaknai bagaimana semestinya sikap seorang ronggeng.

Dalam monolog ini segala kegelisahan, konflik batin, ketakutan, keinginan, dan harapan Sang Kembang Bale akan ditampilkan bersama dengan tembang-tembang ronggeng gunung.

Baca Juga: Desmonda Cathabel Artis Teater Indonesia Terpilih Jadi Princess Jasmine di Tur Musikal Aladdin

Penonton akan melihat bagaimana sang ronggeng juga adalah manusia, yang sering kali meragu.

Namun, ia berusaha lurus dalam pilihannya menjadi perempuan terpilih yang dicintai sekaligus disegani di masyarakatnya.

"Sang Kembang Bale adalah salah satu alternatif menghidupkan kembali relasi nilai-nilai dan relasi interaksi manusia dengan manusia, alam, dan penciptanya," tutur Heliana Sinaga, sutradara Sang Kembang Bale.

"Penggambaran alur, gerak, musik, dan lagu yang dibawakan oleh Ariel Tatum dan seluruh tim yang terlibat semoga bisa menjadi arsip kebudayaan yang didapat melalui pengalaman menonton yang berbeda," tambahnya.

Sementara itu, penulis Toni Lesmana dan Wida Waridah yang berasal dari Ciamis dipercaya menulis naskah pertunjukan.

Proses penulisan naskah Sang Kembang Bale ini diawali dari hasil wawancara langsung dengan pelaku kesenian Ronggeng Gunung, yakni Bi Pejoh, Bi Raspi, juga Mang Sarli.

Penggalian dari pengalaman mereka selama menekuni sekaligus melestarikan kesenian Ronggeng Gunung, khususnya di daerah Panyutran, Pangandaran, memunculkan hal baru yang cukup menarik.

"Kisah Sang Kembang Bale memadukan hasil wawancara yang nyata dan kerja imajinasi yang fiksi," kata Wida Waridah sebagai penulis.

"Jalinan kisah seorang perempuan yang yakin dan setia dengan jalan yang dipilihnya, dimana sang tokoh sedang menuju puncak popularitas," ungkapnya.

Baca Juga: Cerita Keluarga Cemara Akan Diangkat Jadi Pertunjukan Teater Musikal Juni 2024!

"Kami mencoba menghadirkan kenangan, kegelisahan dan harapan tokoh Sang Kembang Bale, dengan memasukkan unsur-unsur tradisi yang kami rasa penting kehadirannya dalam kesenian Ronggeng Gunung," imbuh Wida.

Toni Lesmana, penulis Sang Kembang Bale, menambahkan, "Baik ritual, pakem lagu, dan tarian, ini lebih untuk mencoba agar naskah monolog yang fiksi ini juga bisa menjadi, setidaknya, serpih dokumen tentang kesenian Ronggeng Gunung."

"Naskah Sang Kembang Bale pada akhirnya sebagai bentuk persembahan rasa cinta kami pada keseniannya, juga untuk bakti kesetiaan para senimannya melestarikan peninggalan leluhur mereka," kata Toni.

Sebagai koreografer pertunjukan, Rachmayati Nilakusumah merupakan seorang penari yang pernah mendalami tari Ronggeng Gunung dengan berguru ke dua maestro Ronggeng Gunung, Bi Raspi dan Bi Pejoh.

Sementara itu, pementasan Sang Kembang Bale ini merupakan pertama kalinya Ariel Tatum bermain monolog di atas panggung.

Berperan sebagai seorang Ronggeng Gunung, Ariel Tatum tidak hanya dituntut untuk menari, namun juga menyanyi, bermain, dan menciptakan komposisi musik serta lirik secara langsung.

Ariel Tatum meleburkan dirinya menjadi Sang Kembang Bale, dan harus belajar cengkok dalam menyanyikan lirik lagunya nanti.

Namun setelah belajar langsung dengan Bi Pejoh dan penyanyi dari tim Swarantara, Ariel mampu menguasai tekniknya.

"Rasanya sungguh penuh haru, seperti udara segar yang baru. Ronggeng Gunung adalah sebuah kemagisan dari leluhur kita sendiri, jadi memang hanya kita yang bisa meneruskan itu semua," tutur Ariel Tatum.

"Semoga dengan pementasan ini, generasi muda mau belajar lebih banyak, mau tahu lebih banyak hal sehingga kita akan lebih kaya lagi dengan budaya-budaya yang sebenarnya sudah lama ada dan mengalir di tubuh kita," ucapnya lagi.

Pementasan ini juga didukung oleh Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, dan Bank BCA, serta venue partner NuArt Sculpture Park, Bandung.

Baca Juga: Sinopsis Film Catatan Harian Menantu Sinting, Adu Akting Ariel Tatum dan Raditya Dika

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat