Parapuan.co - Orang tua yang sudah memasuki usia lanjut membutuhkan perawatan khusus jangka panjang.
Tentunya perawatan orang tua ini bergantung sepenuhnya pada keluarga, terutama anak mereka.
Meskipun beberapa orang memilih untuk menggunakan jasa pengasuh, namun untuk mereka dengan kondisi ekonomi pas-pasan lebih memilih mengasuh orang tuanya sendiri.
Untuk diketahui, menjadi pengasuh orang tua yang sudah berusia lanjut bukanlah hal mudah.
Apalagi, semakin sering kamu berinteraksi maka semakin rentan gesekan-gesekan seperti perbedaan pendapat dan salah paham.
Pada fenomena ini, anak perempuan sering kali menjadi pengasuh utama orang tua mereka.
Bahkan menurut laman Easy Living, diperkirakan sebanyak 66 persen pengasuh adalah perempuan.
Bukan itu saja, meskipun laki-laki juga memberikan bantuan dalam tugas keperawatan, caregiver perempuan menghabiskan waktu yang lebih banyak.
Mengapa anak perempuan sering menjadi pengasuh utama orang tuanya?
Baca Juga: Hari Kanker Sedunia, Caregiver Pasien Kanker Perlu Perhatikan Kesehatan Mental Diri Sendiri
Normal Sosial dan Budaya
Norma sosial dan budaya memainkan peran besar dalam menentukan peran gender dalam keluarga.
Di banyak budaya, terutama di Asia, perempuan diharapkan memiliki sifat yang lebih merawat dan peduli dibandingkan laki-laki.
Harapan ini sering kali berasal dari nilai-nilai tradisional yang melihat perempuan sebagai penjaga rumah tangga dan keluarga.
Menurut Caregiver Family Alliance, anak perempuan sering kali dibesarkan dengan tugas-tugas rumah tangga dan perawatan anggota keluarga, yang mempersiapkan mereka untuk peran pengasuh di kemudian hari.
Kedekatan Emosional dengan Orang Tua
Anak perempuan sering kali memiliki hubungan emosional yang lebih dekat dengan orang tua mereka dibandingkan anak laki-laki.
Bukan itu saja, anak perempuan cenderung lebih terlibat dalam aspek emosional dan perawatan orang tua, seperti membantu dengan kebutuhan sehari-hari, memberikan dukungan emosional, dan menemani mereka dalam kegiatan medis.
Kedekatan emosional ini membuat anak perempuan merasa lebih bertanggung jawab untuk merawat orang tua mereka.
Merasa sebagai Tanggung Jawab
Sering kali, anak perempuan merasa bahwa merawat orang tua adalah tanggung jawab keluarga yang harus mereka pikul.
Baca Juga: 5 Cara Mendukung Perempuan Lain yang Sedang Mengalami Masa Sulit
Hal ini bisa berasal dari pesan eksplisit orang tua atau tekanan sosial dari lingkungan sekitar.
Anak perempuan mungkin merasa bahwa mereka memiliki kewajiban moral untuk memastikan kesejahteraan orang tua mereka.
Terutama jika mereka tinggal lebih dekat dengan rumah orang tua atau tidak memiliki tanggung jawab keluarga sendiri seperti anak-anak.
Tantangan Pengasuh Perempuan dalam Keluarga
Ada berbagai tantangan yang dihadapi perempuan sebagai pengasuh dalam keluarga.
Salah satu masalah yang rentan dialami perempuan sebagai caregiver orang tuanya adalah masalah kesehatan mental.
Hal ini dipicu lantaran waktu yang dihabiskan untuk merawat orang tua lebih banyak daripada mereka memperhatikan diri sendiri.
Untuk menjaga kesehatan mental caregiver tetap stabil, cobalah mengatur waktu dengan saudaramu untuk bergantian merawat orang tua.
Dengan begitu, kamu bisa mengambil waktu sejenak untuk beristirahat atau me time.
Baca Juga: Apakah Ibu yang Cuti Melahirkan Bisa Dipecat? Ini yang Tertuang dalam UU KIA
(*)