Parapuan.co - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia pada 2022 masih mencapai 9,14%, sementara tingkat inklusi keuangan syariah mencapai 12,12%.
Ini menunjukkan masih banyak tugas yang perlu dilakukan untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia.
Padahal potensi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia masih sangat tinggi, mengingat jumlah penduduk Muslim di Indonesia tercatat sebesar 236 juta jiwa atau sekitar 84,35% dari total populasi nasional pada tahun 2024.
Dan menariknya lagi, perempuan juga merupakan salah satu kunci penggerak ekonomi di Indonesia, termasuk ekonomi syariah.
Bagaimana tidak? Jumlah penduduk perempuannya mencapai 49,5% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2022.
Bahkan menurut data dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pada 2022 menunjukkan bahwa sebanyak 64% dari UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan.
Dengan begitu, ini semakin membuktikan bahwa banyak perempuan Indonesia yang melek secara keuangan, baik sebagai ibu maupun pengusaha, akan kian berdampak positif pada kemajuan ekonomi di Indonesia, termasuk ekonomi syariah.
Maka dari itu, literasi keuangan syariah bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga kunci untuk mencapai kemandirian ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup bagi perempuan.
Mengapa literasi keuangan syariah penting bagi perempuan?
Baca Juga: Sambut Ramadan, Intip 4 Tips Mengatur Keuangan dengan Konsep Syariah
Dengan literasi keuangan, perempuan dapat mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik, mulai dari mengatur anggaran, menabung, hingga berinvestasi.
Lebih dari itu, kita juga bisa menjadi lebih percaya diri dalam mengambil keputusan keuangan yang berkaitan dengan keluarga, seperti memilih produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Tak hanya itu, dengan literasi keuangan syariah akan membuka akses perempuan terhadap produk keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam, sehingga terhindar dari jeratan rentenir.
Melihat pentingnya literasi keuangan syariah bagi perempuan, mendorong Prudential Syariah berpartisipasi dalam Women Festive 2024, kajian muslimah terbesar di Indonesia yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (3/8/2024).
Dalam acara tersebut, Prudential Syariah mengadakan berbagai kegiatan, seperti edukasi seputar finansial dan asuransi syariah, hingga konsultasi keuangan langsung dengan tenaga pemasar.
“Salah satu wujud komitmen kami dalam pemberdayaan perempuan adalah dengan meningkatkan literasi finansial dan asuransi syariah. Kami percaya perempuan memiliki peran yang sangat penting sebagai tonggak finansial keluarga," ujar Rina Elvi Roza, Head of Actuary Prudential Syariah.
Terlebih lagi, dalam keluarga muslim, perempuan khususnya ibu memiliki peran sebagai madrasah utama dalam memberikan pendidikan dan membangun keluarga yang penuh cinta.
Baca Juga: Meski Halal, Simak Keuntungan dan Kerugian Investasi Syariah Berikut Ini
"Kami bangga dapat berpartisipasi dalam kegiatan Women Festive yang diikuti lebih dari 4.200 peserta, untuk mendengarkan sekaligus memberikan edukasi dan pemahaman literasi keuangan maupun perencanaan keuangan syariah kepada para muslimah,” tambahnya lagi.
Prudential Syariah terus mendukung penuh upaya-upaya untuk memberdayakan perempuan Indonesia agar semakin melek finansial, termasuk dalam hal ekonomi dan asuransi berbasis syariah.
Pada Agustus 2023 silam, Prudential Syariah telah menandatangani nota kesepahaman dengan organisasi perempuan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) untuk mendukung pemberdayaan perempuan dalam literasi dan inklusi keuangan Syariah.
Di tahun yang sama, Prudential Syariah juga pernah bekerjasama dengan NU Care-LAZISNU PBNU untuk mengadakan kegiatan literasi keuangan Syariah yang menyasar perempuan pelaku UMKM.
Women Festive adalah sebuah acara kajian khusus muslimah yang diinisiasi oleh publik figur Indonesia, Fenita Arie.
Kajian terbesar ini merupakan bagian dari Hijrahfest, acara perniagaan syariah, dan dilaksanakan untuk menjadi ajang bagi para muslimah untuk bersilaturahmi serta sarana bertukar pikiran seputar kesehatan mental, keluarga, dan karier.
Tahun ini, Women Festive mengusung tema “Heal your Soul” dan menghadirkan sesi diskusi dengan Ustadzah Ayu Naylul Muna Almunawwar yang membawakan topik "Terapi Jiwa", serta Ustadzah Aisyah Farid Binti Syekh Abu Bakar dengan topik "To Myself".
“Kami berharap melalui acara ini muslimah dapat terlibat secara aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, serta senantiasa menjaga amanah dengan memberikan proteksi berbasis syariah kepada keluarga sekaligus berkontribusi untuk saling tolong-menolong antar sesama serta mencapai hidup yang lebih berkah,” tutup Rina.
(*)
Baca Juga: Setelah Perempuan, Kini Anak dan Remaja Jadi Target Empuk Pinjol dan Judol