Baca Juga: Buah Hati Cut Intan Nabila Diduga Ikut Jadi Korban, Ini Dampak Jangka Panjang KDRT pada Anak
Apabila kamu masih belum siap meninggalkan pernikahan yang toksik, ingatlah bahwa keamanan dirimu dan anak adalah prioritas utama.
Kamu bisa mengambil langkah-langkah untuk mengamankan diri dan anak-anak dengan cara di bawah ini:
- Membuat rencana keselamatan untuk diri sendiri dan buah hati, misalnya segera melapor ketika kekerasan terjadi lagi.
Kamu bisa juga menghubungi orang terdekat semisal anggota keluarga untuk menjemputmu dan anak-anak, supaya bisa menjauh dari pasangan untuk sementara waktu.
- Mendengarkan dan berbicara dengan anak, serta memberi tahu mereka bahwa kekerasan tidak boleh terjadi dan itu bukan salah mereka.
- Menghubungi seseorang/lembaga/pihak berwenang yang mendukung korban kekerasan dalam rumah tangga, yang dapat membantumu memahami opsi yang ada ketika perempuan mengalami KDRT.
Lebih lanjut, jika kamu berpikir untuk meninggalkan pasangan, hindari memberitahukan rencanamu pada anak yang masih kecil.
Mereka mungkin belum pandai menjaga rahasia, terlebih jika yang bertanya adalah ayah atau orang terdekatnya.
Agar kamu dan anak-anak aman, diskusikan dengan keluarga atau kerabat yang terpercaya tentang langkah yang akan kamu ambil.
Itulah tadi alasan mengapa perempuan sebaiknya tidak bertahan dalam pernikahan yang toksik demi anak. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Pengaruh KDRT Pada Masalah Kejiwaan, Seperti Dialami Renata dalam Sinopsis Film Sehidup Semati
(*)