Selain Kafein pada Teh dan Kopi, Ini Kandungan Minuman yang Buruk bagi Anak

Arintha Widya - Senin, 19 Agustus 2024
Kandungan minuman yang buruk dampaknya pada anak selain kafein.
Kandungan minuman yang buruk dampaknya pada anak selain kafein. Hakase_

Parapuan.co - Kawan Puan, teh dan kopi sebaiknya tidak dikonsumsi anak-anak karena memberikan dampak buruk bagi kesehatan mereka.

Kafein tidak hanya membawa dampak dalam jangka pendek, tapi juga jangka panjang saat anak-anak dewasa kelak.

Mengutip Columbia University Irving Medical Center, ada beberapa dampak jangka pendek dan panjang jika anak-anak mengonsumsi kafein.

"Efek jangka pendek dapat merusak satu hari, tetapi seiring waktu, efek tersebut dapat mengganggu hubungan penting dan, dalam kasus yang ekstrem, menyebabkan kegagalan di sekolah," demikian penjelasan David Buchholz, MD, Direktur Columbia Primary Care.

Adapun efek samping kafein dalam jangka pendek, yaitu menimbulkan kecemasan, dehidrasi, diare, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi, insomnia, tremor, mual, dan perasaan gelisah.

Sementara itu, efek jangka panjang pada anak yang mengonsumsi kafein adalah adanya ketergantungan.

Ketergantungan bisa membuat dampak kesehatan jangka pendek menjadi semakin parah di masa depan.

Namun, ada yang lebih berbahaya dari kafein apabila dikonsumsi oleh anak-anak.

Yakni, apabila minuman mengandung kafein dan gula, seperti pada produk energy drink atau minuman berenergi.

Baca Juga: Apakah Boleh Menjadikan Kopi Sebagai Pengganti Sarapan?

Dampak Konsumsi Kafein Plus Gula pada Anak-Anak

Apa yang lebih buruk dari mengonsumsi kafein pada anak-anak? Yaitu ketika kafein ditambah dengan gula.

Minuman berkafein yang mengandung gula, krim, dan cokelat dapat membatasi nafsu makan anak terhadap makanan dan minuman sehat.

Minuman dengan kandungan kafein plus gula juga bisa menyebabkan gigi berlubang dan meningkatkan obesitas.

Selain itu, minuman dengan kedua kandungan tersebut juga menimbulkan berbagai efek negatif terkait dengan kafein.

Minuman Energi dan Anak-Anak

Kalau begitu, artinya minuman berenergi tidak baik untuk anak-anak, dan sebaiknya tidak mereka konsumsi.

Hal itu membuat American Academy of Pediatrics menegaskan: Minuman energi yang mengandung stimulan tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja.

Tidak seorang anak pun, dari berbagai kategori usia mulai 0 tahun hingga remaja 17 tahun, boleh mengonsumsi minuman berenergi.

Baca Juga: Sebaiknya Dikurangi, 5 Jenis Makanan Ini Bikin Tubuh Jadi Gampang Lesu

"Dalam beberapa tahun terakhir, remaja telah beralih dari minuman bersoda yang mengandung kafein ke kopi dan minuman energi," kata David Buchholz.

"Tetapi minuman energi berisiko meskipun penggunaannya umum di kalangan remaja."

Minuman berenergi mengandung lebih banyak dampak negatif dibandingkan sekadar minuman yang mengandung kafein.

Minuman energi standar mengandung kafein dengan ukuran kurang lebih 16 ons atau 170 mg.

Jumlahnya dua kali lipat dari minuman berkafein yang per porsi mengandung sekitar 8 ons atau 85 mg.

Angka kandungan kafein tersebut melebihi jumlah maksimum kafein per hari untuk remaja, yang hanya dibolehkan mengonsumsi kurang dari 100 mg kafein per hari (di usia 12-17 tahun).

Untuk itu secara tidak langsung, remaja yang mengonsumsi kafein lebih dari 100 mg dari minuman berenergi akan mengalami masalah kesehatan lebih buruk.

Selain itu karena minuman berenergi juga mengandung banyak gula, risiko obesitas pada anak-anak dan remaja akan meningkat.

Itulah jenis kandungan pada minuman yang lebih parah dari kafein. Sebaiknya anak-anak tidak mengonsumsinya, ya.

Baca Juga: Sering Dilakukan, Ini Alasan Anak di Bawah 12 Tahun Tak Boleh Minum Teh-Kopi

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kareena Kapoor Jadi Detektif, Ini Sinopsis Film The Buckingham Murders