Pentingnya Rekrutmen Tanpa Diskriminasi untuk Kesetaraan Pekerja, Ini yang Perlu Dilakukan

Arintha Widya - Jumat, 23 Agustus 2024
Pentingnya rekrutmen tanpa diskriminasi untuk pencari kerja
Pentingnya rekrutmen tanpa diskriminasi untuk pencari kerja AmnajKhetsamtip

Parapuan.co - Kawan Puan, ternyata salah satu cara mewujudkan kemerdekaan dalam berkarier adalah apabila tidak ada diskriminasi dalam proses rekrutmen kerja.

Kemerdekaan Indonesia ke-79 pada 17 Agustus 2024 ini mengusung tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju" yang menandai awal transisi besar menuju kemajuan melalui persatuan dan kesetaraan.

Artinya, mestinya sudah tidak ada lagi syarat diskriminatif seperti status sosial dan batas usia untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang tidak memerlukan aktivitas fisik berat.

Dalam pers rilis yang diterima PARAPUAN dari Jobstreet, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2024 mencapai 149,38 juta orang, meningkat 2,76 juta orang dibandingkan Februari 2023 lalu.

Peningkatan jumlah angkatan kerja ini mencerminkan potensi besar yang perlu didukung oleh kebijakan ketenagakerjaan yang adil dan inklusif.

Jobstreet by SEEK berkomitmen untuk memajukan industri ketenagakerjaan di Indonesia dengan mengedepankan kemerdekaan bagi perkembangan karier para pekerja.

Melalui penerapan rekrutmen yang adil, diharapkan dapat mengurangi kesenjangan kesempatan kerja dan memberikan peluang yang lebih besar bagi seluruh calon pekerja, tanpa memandang latar belakang atau status mereka.

Baru-baru ini, muncul isu penting di Indonesia terkait Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang membatasi usia dalam perekrutan tenaga kerja.

Pasal ini menghadirkan tantangan bagi penerapan rekrutmen yang adil, dan menggarisbawahi perlunya langkah nyata untuk memastikan kesetaraan peluang bagi semua pencari kerja.

Baca Juga: Perempuan Karier di Industri Teknologi Masih Jadi Minoritas: Hadapi Tantangan Bias Gender

 

Untuk itu, sebagai platform Jobstreet by SEEK menekankan pentingnya sistem perekrutan yang bebas diskriminasi bagi setiap pencari kerja.

Jobstreet tidak hanya menyediakan peluang kerja yang luas, namun juga solusi dengan menerapkan aturan dan memberikan rekomendasi bagi perusahaan untuk meminimalkan adanya diskriminasi dalam proses rekrutmen melalui beberapa hal seperti:

1. Menerapkan Praktik Rekrutmen yang Adil (Fair Hiring)

Praktik rekrutmen yang adil menjadi fondasi bagi perusahaan untuk membangun reputasi yang baik sebagai tempat kerja yang ideal.

Menghilangkan batasan seperti usia, gender, suku, ras, dan agama dalam proses rekrutmen adalah langkah penting untuk memastikan setiap individu mendapatkan kesempatan yang sama.

Perusahaan juga perlu secara rutin meninjau serta memperbaharui kebijakan rekrutmen mereka.

Hal itu untuk memastikan pemilihan kandidat terbaik berdasarkan keterampilan dan kualifikasi profesional untuk setiap posisi pekerjaan, tanpa adanya bias.

Sebagai contoh, batas usia dalam rekrutmen dapat menghalangi kandidat yang hendak memasuki kembali dunia kerja setelah periode cuti panjang.

Misalnya pada seorang ibu muda yang memilih untuk fokus pada keluarga, dan kemudian ingin kembali bekerja setelah anaknya memasuki usia sekolah.

Baca Juga: Hari Buruh Internasional: Perempuan Berhak Raih Kesempatan Karier dengan Rekrutmen yang Adil

Contoh kasus lain adalah misalnya pekerja yang memutuskan berhenti bekerja (career break) dengan tujuan untuk merawat anggota keluarga yang sakit (misalnya orang tua).

Situasi seperti ini menunjukkan, pembatasan usia dapat mengurangi peluang bagi individu yang memiliki kompetensi dan pengalaman untuk memberikan kontribusi profesional.

Dengan menerapkan praktik fair hiring, perusahaan dapat memperluas cakupan kandidat berkualitas, serta memperkuat reputasi dan daya tariknya sebagai tempat kerja yang adil dan progresif.

2. Memberi Penawaran Kompensasi dan Tunjangan Optimal bagi Calon Pekerja

Tidak hanya menerapkan proses rekrutmen yang adil, penting bagi perusahaan untuk menawarkan kompensasi dan tunjangan yang optimal bagi para calon pekerja.

Kompensasi seperti cuti khusus, manfaat finansial, dan program pelatihan tentunya dapat meningkatkan daya tarik perusahaan.

Berdasarkan Laporan Rekrutmen, Kompensasi, dan Manfaat 2024 oleh Jobstreet by SEEK, disebutkan bahwa alasan utama orang Indonesia mencari pekerjaan di luar negeri adalah untuk kesempatan kerja lebih baik serta pendapatan lebih tinggi.

Penawaran kompensasi dan tunjangan yang optimal seperti ini tidak hanya akan membantu perusahaan menarik kandidat baru dan mempertahankan pegawai terbaiknya.

Akan tetapi, juga mencegah terjadinya perpindahan tenaga kerja terampil ke negara lain yang mungkin memberikan kesempatan kerja yang lebih kompetitif bagi talenta Indonesia.

Baca Juga: Gelombang PHK Kembali Terjadi, Kenali Apa Itu UPMK dan Bedanya dengan Pesangon

3. Mengedepankan Budaya Kerja Inklusif Guna Mempertahankan Retensi Pekerja

Untuk menciptakan lingkungan yang ideal, perusahaan perlu menunjukkan komitmen dalam memberikan pengalaman kerja positif dengan memprioritaskan budaya yang inklusif.

Ini termasuk merangkul keberagaman latar belakang, keterampilan, dan perspektif dalam tim.

Selain itu juga mengedepankan toleransi tanpa diskriminasi, menyediakan jalur komunikasi yang terbuka, serta memberikan penghargaan atas prestasi karyawan secara objektif.

Penerapan praktik fair hiring, penawaran kompensasi optimal, dan budaya kerja inklusif membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja di Indonesia untuk mencapai karier impian.

Dengan menghilangkan diskriminasi dalam rekrutmen dan interaksi keseharian di lingkungan kerja, perusahaan dapat menarik pekerja berkualitas.

Pekerja berkualitas dengan kualifikasi teknis dan keterampilan unggul tentu akan meningkatkan produktivitas dan daya saing bisnis.

Kiranya, itulah hal-hal yang bisa dilakukan perusahaan dalam mewujudkan rekrutmen tanpa diskriminasi.

Semoga kemerdekaan berkarier dapat terwujud dengan langkah-langkah tersebut, ya.

Baca Juga: Perempuan Merdeka dalam Bermimpi, Ini Tips Atur Waktu Bekerja Sambil Kuliah

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru