Baca Juga: Dokter Ungkapkan Pentingnya Memiliki Kotak P3K di Rumah Beserta Tips Penyimpanannya
Larutan rehidrasi oral baru dapat digunakan apabila muntahnya semakin parah. Itupun dengan dosis kecil, sekitar 5-10 ml setiap 5 menit.
Setelah 4 jam tanpa muntah, kembali ke pola menyusui yang biasa. Mulailah menyusui selama 5 menit setiap 30 menit.
Semisal bayi sudah bisa mengonsumsi ASI dalam rentang waktu tersebut dan tidak lagi muntah, tambah volume atau intensitas menyusui.
2. Pada Bayi yang Diberi Susu Formula - Beri Larutan Rehidrasi Oral (ORS) selama 8 Jam
Bila bayimu mengonsumsi susu formula atas resep dokter dan mengalami muntah lebih dari sekali, berikan ORS selama 8 jam.
Jika tidak memiliki ORS, gunakan susu formula sampai kamu memperoleh larutan rehidrasi oral tersebut.
Berikan ORS dalam jumlah kecil menggunakan sendok atau alat suntik, sebanyak 5-10 ml setiap 5 menit.
Setelah 4 jam tanpa muntah, gandakan jumlahnya. Kamu bisa kembali ke susu formula seperti biasa jika bayi tidak lagi muntah dalam 8 jam ke depan.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Baca Juga: Bisa Dialami Semua Usia, Ini Penyebab Diare dan Cara Mengatasinya
Apabila kondisi tidak membaik, kapan kamu harus menghubungi dokter? Kenali tanda-tanda berikut:
- Muntah cairan jernih selama lebih dari 8 jam.
- Muntah berlangsung lebih dari 24 jam.
- Ada darah atau empedu (warna hijau) dalam muntahan.
- Sakit perut terjadi bahkan saat tidak muntah.
- Diduga mengalami dehidrasi (tidak buang air kecil selama lebih dari 8 jam, urin berwarna gelap, mulut sangat kering, dan tidak ada air mata).
- Diare menjadi parah.
- Ketika kamu berpikir anak perlu diperiksa, dan kondisinya memburuk.
Itulah tadi perawatan muntah dan diare pada bayi, serta kapan kondisinya perlu diwaspadai. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Kenali 7 Kondisi yang Menyebabkan Diare dan Muntah Bersamaan
(*)