Advertorial

Tips Mengelola Manajemen Logistik untuk Tekan Operasional Perusahaan

Content Marketing ADV - Selasa, 3 September 2024
Ilustrasi pengiriman logistik
Ilustrasi pengiriman logistik DOK. Shutterstock

Selanjutnya, perusahaan perlu menganalisis dampak dan probabilitas dari setiap risiko untuk menentukan prioritas penanganan. Misalnya, risiko kerusakan barang dapat dianalisis berdasarkan frekuensi kejadian dan biaya yang ditimbulkan.

3. Mitigasi risiko

Setelah mengetahui kedua poin di atas, perusahaan dapat merencanakan mitigasi risiko yang bisa dilakukan. Untuk perjalanan jauh antarpulau melalui jalur laut, perusahaan dapat mengamankan produk yang dikirim dengan membayar asuransi tambahan.

Jika pengiriman dilakukan menggunakan layanan internal, perusahaan bisa mempertimbangkan untuk membuat rute pengiriman lain apabila terjadi kendala selama perjalanan.

Bila memungkinkan, perusahaan juga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai pengaman apabila terjadi masalah pengiriman internal.

Baca Juga: Muncul Istilah Entrepreneurial Mindset untuk Generasi Alpha, Apa Itu?

Evaluasi manajemen logistik

Dengan mengevaluasi kinerja sistem logistik secara teratur, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi.

Berikut tiga indikator evaluasi yang umum digunakan dalam bisnis

1. Key Performance Indicators (KPIs)

Mengukur kinerja logistik berdasarkan indikator utama seperti waktu pengiriman rata-rata, tingkat kerusakan barang, dan biaya operasional.

2. Analisis biaya dan manfaat

Menilai efektivitas biaya dari strategi logistik yang digunakan dan menentukan apakah ada cara yang lebih efisien untuk mencapai hasil yang sama.

3. Audit internal dan eksternal

Melakukan audit rutin dapat dilakukan untuk memastikan bahwa semua proses logistik mematuhi standar operasional dan peraturan yang berlaku.

Dengan penerapan evaluasi berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa strategi manajemen logistik mereka tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan pasar yang terus berubah.

Perusahaan dapat membeli berbagai alat untuk menunjang kebutuhan operasional yang dibutuhkan  melalui platform e-commerce Business to Business (B2B) Monotaro.

Monotaro menawarkan berbagai macam kebutuhan industri dan bisnis, mulai dari produk maintenancerepair, and operation (MRO) untuk pabrik dan perakitan, hingga alat keselamatan kerja, perkakas tangan dan listrik, peralatan laboratorium, kebutuhan konstruksi, otomotif, logistik, dan perlengkapan kantor.

REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru