Advertorial

Tips Mengelola Manajemen Logistik untuk Tekan Operasional Perusahaan

Content Marketing ADV - Selasa, 3 September 2024
Ilustrasi pengiriman logistik
Ilustrasi pengiriman logistik DOK. Shutterstock

Parapuan.co – Manajemen logistik merupakan bagian dari alur bisnis perusahaan barang atau jasa.

Lewat proses ini, perusahaan dapat memastikan ketersediaan produk pada waktu dan tempat yang tepat, sehingga meminimalkan risiko kekurangan stok atau kelebihan stok.

Selain itu, manajemen logistik juga berperan untuk mengoptimalkan biaya transportasi, penyimpanan, dan penanganan barang, sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya operasional.

Bagi perusahaan yang ingin memperbaiki performa manajemen logistik, penulis buku berjudul Logistics and Supply Chain Management: Strategies for Reducing Cost and Improving ServiceMartin Christopher, membeberkan beberapa cara yang bisa diterapkan.

Sebagai referensi, berikut tips meningkatkan efisiensi operasional manajemen logistik di dalam lingkup produksi.

  1. Lean Logistics

Strategi ini berfokus pada pengurangan limbah dalam semua proses logistik, baik waktu, biaya, maupun sumber daya lainnya.

Dengan mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

  1. Just-In-Time (JIT)

Strategi Just-In-Time mengandalkan produksi atau pengiriman barang hanya saat dibutuhkan.

Hal ini mengurangi kebutuhan penyimpanan persediaan dalam jumlah besar dan biaya yang terkait dengan penyimpanan tersebut.

Namun, pendekatan ini membutuhkan koordinasi yang sangat baik dengan pemasok untuk memastikan pasokan tepat waktu.

3. Outsourcing

Pada beberapa kasus, perusahaan dapat  mengalihkan beberapa atau semua fungsi logistik kepada pihak ketiga yang memiliki keahlian khusus.

Ini dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi sehingga perusahaan dapat fokus pada kompetensi inti mereka.

Baca Juga: Agar Tak Rugi, Ini 3 Cara Mengatasi Teman Minta Diskon pada Bisnismu

Manajemen Risiko dalam Logistik

Selain tiga tips di atas, perusahaan juga perlu mencegah risiko logistik yang mungkin terjadi di lapangan, seperti kerusakan barang, keterlambatan pengiriman, bencana alam, dan masalah keamanan.

Mengelola risiko adalah aspek penting dalam manajemen logistik untuk menjaga kelangsungan operasional dan menghindari gangguan dalam rantai pasok.

Untuk mengelola risiko ini, perusahaan perlu melakukan langkah-langkah berikut.

  1. Identifikasi risiko

Mengidentifikasi semua potensi risiko yang dapat mempengaruhi operasi logistik, seperti keterlambatan transportasi atau kerusakan barang selama pengiriman.

2. Analisis risiko

Selanjutnya, perusahaan perlu menganalisis dampak dan probabilitas dari setiap risiko untuk menentukan prioritas penanganan. Misalnya, risiko kerusakan barang dapat dianalisis berdasarkan frekuensi kejadian dan biaya yang ditimbulkan.

3. Mitigasi risiko

Setelah mengetahui kedua poin di atas, perusahaan dapat merencanakan mitigasi risiko yang bisa dilakukan. Untuk perjalanan jauh antarpulau melalui jalur laut, perusahaan dapat mengamankan produk yang dikirim dengan membayar asuransi tambahan.

Jika pengiriman dilakukan menggunakan layanan internal, perusahaan bisa mempertimbangkan untuk membuat rute pengiriman lain apabila terjadi kendala selama perjalanan.

Bila memungkinkan, perusahaan juga bisa bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai pengaman apabila terjadi masalah pengiriman internal.

Baca Juga: Muncul Istilah Entrepreneurial Mindset untuk Generasi Alpha, Apa Itu?

Evaluasi manajemen logistik

Dengan mengevaluasi kinerja sistem logistik secara teratur, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi.

Berikut tiga indikator evaluasi yang umum digunakan dalam bisnis

1. Key Performance Indicators (KPIs)

Mengukur kinerja logistik berdasarkan indikator utama seperti waktu pengiriman rata-rata, tingkat kerusakan barang, dan biaya operasional.

2. Analisis biaya dan manfaat

Menilai efektivitas biaya dari strategi logistik yang digunakan dan menentukan apakah ada cara yang lebih efisien untuk mencapai hasil yang sama.

3. Audit internal dan eksternal

Melakukan audit rutin dapat dilakukan untuk memastikan bahwa semua proses logistik mematuhi standar operasional dan peraturan yang berlaku.

Dengan penerapan evaluasi berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa strategi manajemen logistik mereka tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan pasar yang terus berubah.

Perusahaan dapat membeli berbagai alat untuk menunjang kebutuhan operasional yang dibutuhkan  melalui platform e-commerce Business to Business (B2B) Monotaro.

Monotaro menawarkan berbagai macam kebutuhan industri dan bisnis, mulai dari produk maintenancerepair, and operation (MRO) untuk pabrik dan perakitan, hingga alat keselamatan kerja, perkakas tangan dan listrik, peralatan laboratorium, kebutuhan konstruksi, otomotif, logistik, dan perlengkapan kantor.

REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja