Dalam menjalani program tersebut, British Council bekerja sama dengan 35 perguruan tinggi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Misalnya seperti Universitas Gadjah Mada dan Universitas Sebelas Maret.
Pada program lainnya, organisasi internasional yang sudah berada di sekitar 100 negara ini juga berusaha menyoroti representasi perempuan di bidang STEM. Yaitu dengan memberikan beasiswa khusus untuk mendukung perempuan muda untuk menekuni pendidikan di jurusan STEM tingkat magister di Inggris.
“Jadi ini adalah beasiswa penuh. Jadi perempuan muda akan memiliki kesempatan untuk mempelajari mata kuliah STEM di Inggris. Ini upaya untuk mempromosikan kesetaraan gender di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika, yang mana kami menyadari ada kesenjangan nyata di antara perempuan di sektor tersebut di tingkat akademis,” tutur Summer lagi.
Bahkan diamati pula olehnya bahwa kesenjangan ini juga terjadi di dunia kerja, bahwa representasi perempuan masih belum setara di bidang STEM. Itulah sebabnya yang membuat British Council menghadirkan program ASEAN-UK SAGE Women in STEM Scholarships untuk meningkatkan kesempatan bagi perempuan di bidang ini lebih berkembang. Beasiswa ini secara langsung menjadi salah satu cara mengatasi kesenjangan gender di bidang STEM dengan menyediakan bantuan keuangan dan kesempatan bimbingan bagi perempuan berbakat.
“Jadi, beasiswa ini membantu meruntuhkan hambatan finansial dan juga menyediakan dukungan penting bagi perempuan yang mengejar karier di bidang STEM,” jelasnya.
Apa yang dilakukan oleh British Council adalah salah satu strategi efektif dalam mempromosikan kesetaraan gender dan inklusivitas dalam pendidikan tinggi. Dengan mengatasi faktor-faktor mendasar yang berkontribusi terhadap kurangnya representasi perempuan dan menerapkan strategi yang efektif, kita dapat menciptakan lanskap pendidikan tinggi yang lebih adil dan inklusif. Pasalnya, ini bukan hanya tentang sistem pendidikan saja.
Seperti disampaikan oleh Summer, setelah lulus, pekerjaan yang akan dipilih oleh para mahasiswi perempuan dan apakah mereka dapat mengisi posisi penting di perusahaan tersebut, juga hal yang penting untuk dipikirkan. Dengan semakin banyak perempuan di posisi penting, kita bisa mengubah pandangan masyarakat terhadap peran perempuan itu sendiri.
“Kita bisa melibatkan lebih banyak orang, tidak hanya pemerintah, tidak hanya universitas, tetapi juga sektor swasta, pasar kerja. Bagaimana kita bisa melibatkan lebih banyak perusahaan untuk mewujudkan (tujuan itu), karena sebenarnya ada manfaat besar dalam mempromosikan kesetaraan gender,” ujar Summer mengingatkan. Menurutnya, ada banyak sekali bakat, dan kita dapat memanfaatkan lulusan perempuan serta menciptakan ekosistem yang akan memberdayakan perempuan.
Maka dari itu, pemberdayaan perempuan melalui pendidikan sangat penting untuk mencapai kesetaraan gender dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan. Mencapai kesetaraan gender di sektor pendidikan tinggi bukan hanya sekadar tujuan, tetapi juga warisan berharga yang akan kita berikan kepada generasi mendatang.
(*)
Baca Juga: Beri Ruang Aman, Maskapai Ini Izinkan Penumpang Perempuan Duduk Sebelahan