Parapuan.co - Kawan Puan, kamu mungkin pernah mendengar tentang Korea Selatan sebagai negara dengan budaya kerja yang intens.
Hal ini bahkan tergambar dalam drama Korea, di mana para tokoh yang memerankan karyawan kantoran bisa bekerja sampai larut malam.
Korea Selatan punya jam kerja 69 jam per minggu, kemudian dikurangi menjadi maksimal 52 jam setiap pekannya.
Namun, baru-baru ini melansir Travel Noire, pemerintah Korea Selatan disebut bakal menerapkan empat hari kerja dalam seminggu.
Saat berita ini diturunkan, uji coba aturan empat hari kerja dalam seminggu sudah berlangsung di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan.
Alasan pemerintah menerapkan sistem kerja seperti ini adalah lantaran prihatin dengan kesejahteraan penduduk dan para pekerja di Korea Selatan (Korsel).
Disebutkan bahwa angka pernikahan dan kelahiran di Korsel menurun drastis, diduga disebabkan karena kurangnya kesejahteraan pekerja.
Terlebih pada pekerja perempuan yang sulit menyeimbangkan antara karier dan keluarga, serta tingkat kesuburan yang rendah akibat stres bekerja.
Hal ini mestinya menunjukkan kepada kita tentang pentingnya work life balance atau keseimbangan antara karier dan kehidupan.
Baca Juga: Simak! 5 Tips Mudah Menjaga Work Life Balance untuk Wanita Karir
Professional dan Parental Burnout Coach, Abbey Sangmeister, MS.Ed, LPC, ACS, menjelaskan seberapa penting work life balance bagi individu. Simak, yuk!
Apa Itu Work Life Balance?
Merangkum Very Well Mind, work life balance adalah ketika individu bisa menyeimbangkan kehidupan pribadi dan kariernya.
"Ini adalah konsep bahwa kamu secara efektif mengelola kehidupan dan tanggung jawab profesional, sehingga bisa produktif dan sukses di tempat kerja," tutur Abbey Sangmeister.
"Namun, kamu juga bisa melakukannya sambil memastikan dirimu memiliki banyak waktu khusus untuk menjalani kehidupan pribadi yang memuaskan," imbuhnya.
Bagaimana Mengetahui Individu Memiliki Work Life Balance?
Cara mengetahui apakah individu memiliki work life balance atau tidak bisa dilihat dari sisi yang berbeda pada masing-masing orang.
Meski begitu, ada beberapa ciri yang menunjukkan bahwa seseorang telah mampu mewujudkan work life balance.
"Tidak adanya perasaan kewalahan dan frustrasi secara rutin adalah tanda-tanda bahwa seseorang memiliki work life balance yang baik," terang Abbey.
Baca Juga: Cegah Stres, Ketahui 5 Cara Menjaga Work Life Balance di Lingkungan Kerja Hybrid
Berikut beberapa tanda bahwa kamu berhasil menjaga keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi:
- Tidak merasa bahwa tuntutan pekerjaan dan kewajiban pribadi selalu bertentangan.
- Dapat memenuhi tenggat waktu di tempat kerja tanpa harus lembur, sehingga tidurmu cukup dan pola makan sehat terjaga.
- Kamu tidak menghabiskan akhir pekan dengan rasa cemas akan hari kerja yang akan datang, sehingga memiliki banyak waktu untuk bersantai dan menikmati hobi.
- Kamu merasa cukup menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman, serta tidak khawatir tentang pekerjaan ketika sedang libur.
- Merasa produktif di tempat kerja dan sedang maju menuju tujuan karier, tetapi identitasmu tidak sepenuhnya bergantung pada pekerjaan.
- Kamu menggunakan hari libur dan mengambil cuti sakit jika diperlukan, serta memanfaatkan fasilitas dalam mewujudkan work life balance yang ditawarkan perusahaan.
lebih lanjut, Abbey Sangmeister menjelaskan bahwa work life balance seseorang bisa berubah tergantung pada tuntutan kerja dan perubahan kehidupan seiring waktu.
Karena itulah perlu dijaga dengan bersikap fleksibel dan mampu beradaptasi untuk memenuhi tuntutan yang mungkin muncul, baik secara profesional maupun pribadi.
Bagaimana? Apakah Kawan Puan memiliki ciri-ciri di atas?
Baca Juga: CEO Dating Agency Ini Berbagi Tips Work Life Balance Bagi Ibu Bekerja
(*)