Baca Juga: Sama-Sama Gula, Kenali Beda Sukrosa dan Laktosa pada Susu Kemasan
Sementara, hampir 75 persen susu sapi yang dikonsumsi di Indonesia masih harus diimpor dari luar negeri.
Namun, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa saat ini susu ikan belum diakui secara resmi sebagai pengganti susu dalam program-program pemerintah.
Meski begitu, Badan Gizi Nasional terbuka terhadap berbagai inovasi, termasuk susu ikan, selama telah terbukti efektif dan layak untuk diterapkan secara luas.
Untuk saat ini, susu ikan hanya dilihat sebagai alternatif pengayaan nutrisi, bukan pengganti susu sapi di program makan bergizi gratis yang sedang direncanakan pemerintah.
"Silakan saja dulu diuji coba. Kalau nanti sudah melalui proses uji coba dan ternyata hasilnya baik, bisa jadi alternatif pengayaan nutrisi, tapi bukan untuk pengganti susu," kata Hasan kepada wartawan, Selasa (10/9/2024) lalu.
Dari informasi di atas, bisa dibilang bahwa susu ikan dapat menjadi solusi inovatif di masa depan untuk meningkatkan nutrisi masyarakat, terutama mengingat ketersediaan ikan yang melimpah di Indonesia.
Hanya saja, perlu dilakukan uji coba dan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya sebagai sumber nutrisi.
Meskipun saat ini susu ikan belum menjadi bagian dari kebijakan resmi, banyak yang menilai potensi produk ini cukup besar untuk mendukung kebutuhan nutrisi masyarakat.
Apakah Kawan Puan sudah pernah mengonsumsi produk susu ikan? Bagaimana menurutmu?
Baca Juga: Pelanggaran Kode Etik Jadi Alasan PP No 28 Tahun 2024 Melarang Susu Formula Beriklan
(*)