Parapuan.co - Kawan Puan, akhir-akhir ini viral di medsos (media sosial) tentang susu ikan yang akan menjadi bagian dari program makan bergizi gratis.
Informasi terkait susu ikan viral di medsos menjelang implementasi program makan bergizi gratis di sekolah.
Program yang viral di medsos ini merupakan inisiatif dari presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Namun, apa itu susu ikan? Apakah bisa menjadi pengganti susu sapi? Simak dulu uraian tentang susu ikan seperti dirangkum dari Kompas.com di bawah ini!
Apa Itu Susu Ikan?
Susu ikan, meskipun namanya mengandung kata "susu", sebenarnya bukanlah produk susu seperti yang umumnya kita kenal.
Menurut Dosen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Epi Taufik, susu ikan tidak termasuk dalam kategori susu.
Hal ini berdasarkan standar internasional dari CODEX Alimentarius (CODEX STAN 206-1999) yang mendefinisikan susu sebagai cairan yang dihasilkan secara alami dari hewan mamalia, seperti sapi, kambing, domba, atau kerbau.
Dengan demikian, produk yang disebut "susu ikan" tidak memenuhi kriteria susu karena bukan berasal dari hewan mamalia.
Baca Juga: Ibu Perlu Tahu, Cara Mencegah Alergi Susu Sapi pada Anak Agar Tak Semakin Parah
"Susu yang diakui oleh CODEX harus berasal dari hewan mamalia, seperti sapi, domba, kambing, kerbau, kuda, unta dan lain-lain, tanpa adanya campuran bahan lain," papar Epi Taufik.
Produk susu ikan sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 2016 oleh Koperasi Nelayan Mina Bahari di Indramayu, yang bekerja sama dengan PT Berikan Teknologi Indonesia.
Mereka meluncurkan susu ikan pada Hari Ikan Nasional sebagai inovasi pangan yang berbasis protein ikan.
Proses pembuatan susu ikan melibatkan ekstraksi protein dari daging ikan, yang kemudian diolah menjadi konsentrat protein.
Konsentrat ini dicampur dengan bahan lain untuk menghasilkan tekstur dan rasa yang menyerupai susu formula pada umumnya.
Susu Ikan sebagai Alternatif Nutrisi
Meskipun susu ikan bukanlah pengganti langsung untuk susu sapi, beberapa pihak melihatnya sebagai alternatif nutrisi.
Burhanuddin Abdullah, Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto, menyebut bahwa susu ikan memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif bagi susu sapi.
Ia menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan hasil laut yang melimpah, memiliki akses yang mudah terhadap ikan.
Baca Juga: Sama-Sama Gula, Kenali Beda Sukrosa dan Laktosa pada Susu Kemasan
Sementara, hampir 75 persen susu sapi yang dikonsumsi di Indonesia masih harus diimpor dari luar negeri.
Namun, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa saat ini susu ikan belum diakui secara resmi sebagai pengganti susu dalam program-program pemerintah.
Meski begitu, Badan Gizi Nasional terbuka terhadap berbagai inovasi, termasuk susu ikan, selama telah terbukti efektif dan layak untuk diterapkan secara luas.
Untuk saat ini, susu ikan hanya dilihat sebagai alternatif pengayaan nutrisi, bukan pengganti susu sapi di program makan bergizi gratis yang sedang direncanakan pemerintah.
"Silakan saja dulu diuji coba. Kalau nanti sudah melalui proses uji coba dan ternyata hasilnya baik, bisa jadi alternatif pengayaan nutrisi, tapi bukan untuk pengganti susu," kata Hasan kepada wartawan, Selasa (10/9/2024) lalu.
Dari informasi di atas, bisa dibilang bahwa susu ikan dapat menjadi solusi inovatif di masa depan untuk meningkatkan nutrisi masyarakat, terutama mengingat ketersediaan ikan yang melimpah di Indonesia.
Hanya saja, perlu dilakukan uji coba dan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya sebagai sumber nutrisi.
Meskipun saat ini susu ikan belum menjadi bagian dari kebijakan resmi, banyak yang menilai potensi produk ini cukup besar untuk mendukung kebutuhan nutrisi masyarakat.
Apakah Kawan Puan sudah pernah mengonsumsi produk susu ikan? Bagaimana menurutmu?
Baca Juga: Pelanggaran Kode Etik Jadi Alasan PP No 28 Tahun 2024 Melarang Susu Formula Beriklan
(*)