Parapuan.co - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi tekanan darah yang melebihi batas normal.
Seseorang yang terdiagnosis hipertensi kemungkinan besar berisiko terserang penyakit jantung.
Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi dan mengatasi hipertensi sedini mungkin untuk menghindari kondisi lebih parah.
Untuk diketahui bahwa hipertensi bukanlah penyakit yang mengenal jenis kelamin, namun sebagian besar perempuan memiliki risiko lebih tinggi terserang hipertensi.
Mengapa perempuan rentan mengalami hipertensi atau darah tinggi?
Melansir dari laman Go Red for Woman, perempuan rentan terkena hipertensi karena beberapa faktor termasuk kehamilan hingga menopause.
Meskipun darah tinggi tidak berhubungan langsung dengan jenis kelamin, tapi kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi, atau perubahan tubuh perempuan menjelang menopause dapat menyebabkan darah tinggi.
Kamu juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi jika kelebihan berat badan atau obesitas. Hipertensi juga berkaitan erat dengan riwayat keluarga atau genetik.
Alasan-alasan inilah yang pada akhirnya meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada perempuan.
Baca Juga: Kurangi Beban Pembiayaan Penyakit dengan Skrining Kesehatan Cek Segitiga
Gejala Hipertensi yang Harus Diwaspadai
Dikutip dari laman Kemkes, tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi kerap dijuluki sebagai silent killer lantaran gejalanya yang jarang disadari.
Meski demikian, ada tanda-tanda umum hipertensi yang perlu diwaspadai, seperti:
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Gelisah
- Pandangan menjadi kabur
- Mual dan muntah
- Gelisah
- Kelelahan
Bisakah hipertensi dicegah?
Melansir dari laman Siloam Hospital, ada langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi dengan menerapkan pola hidup sehat.
Adapun langkah-langkah yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, yakni:
- Membatasi konsumsi garam (tidak lebih dari 5 gram sehari).
Baca Juga: Sudah Bergerak Hari Ini? Ingat, Kurang Aktivitas Fisik Perbesar Peluang Kematian
- Menjaga berat badan normal.
- Membatasi konsumsi kafein.
- Berolahraga secara teratur.
- Mengelola stres.
- Tidur cukup dan berkualitas.
- Membatasi asupan makanan yang tinggi lemak jenuh.
Kawan Puan, demikian beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang risiko hipertensi pada perempuan.
Segera kunjungi dokter jika kamu mengalami gejala hipertensi, ya!
Baca Juga: Serangan dan Henti Jantung Adalah Hal yang Beda, Simak Penjelasannya
(*)