Pentingnya Pemberdayaan Perempuan untuk Mencegah Pemaksaan Perkawinan

Arintha Widya - Jumat, 20 September 2024
Pemberdayaan perempuan dapat mencegah pemaksaan perkawinan atau perkawinan anak (pernikahan dini).
Pemberdayaan perempuan dapat mencegah pemaksaan perkawinan atau perkawinan anak (pernikahan dini). matt_benoit

Baca Juga: 5 Upaya Mencegah serta Melawan Kekerasan dan Perkawinan Anak di Lingkungan Keluarga

Untuk menghentikan praktek perkawinan anak, pemberdayaan perempuan adalah kunci utama.

Ketika anak perempuan dan perempuan muda memiliki akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan hak asasi, mereka dapat memutus siklus kemiskinan dan kekerasan.

Pemberdayaan perempuan melibatkan beberapa aspek penting sebagai berikut:

1. Pendidikan: Perempuan yang terus bersekolah memiliki peluang lebih besar untuk menunda pernikahan dan meraih karier yang lebih baik.

Pendidikan juga memberikan perempuan pengetahuan untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait kehidupan mereka.

2. Kesehatan: Dengan memahami pentingnya kesehatan reproduksi dan akses ke layanan kesehatan, perempuan muda dapat menghindari kehamilan dini dan komplikasi kesehatan lainnya.

3. Hak Asasi Manusia: Ketika anak perempuan belajar tentang hak-hak asasi mereka, mereka lebih mampu melawan tekanan sosial yang mengarah pada perkawinan paksa.

Upaya Global untuk Mengakhiri Pemaksaan Perkawinan

Pemerintah dan masyarakat perlu berperan aktif dalam memerangi perkawinan anak, baik melalui peningkatan kesadaran maupun investasi pada program-program pemberdayaan perempuan.

Baca Juga: Cegah Perkawinan Anak, Ini Penyebab dan Dampak Pernikahan Dini terhadap Perempuan

Ini bahkan termasuk dalam target PBB untuk mengakhiri perwakinan anak, pernikahan dini, dan pernikahan paksa dalam "Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030".

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan aksi di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, serta kebijakan dan hukum yang kuat.

Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk pemberdayaan perempuan, terutama anak-anak di bawah umur, antara lain:

- Membantu anak perempuan memahami dan memperjuangkan hak-hak mereka.

- Menyediakan ruang aman bagi anak perempuan untuk belajar keterampilan hidup.

- Melibatkan keluarga dan komunitas dalam mengubah pandangan dan perilaku terkait perkawinan paksa.

- Bekerja sama dengan para pemimpin agama dan budaya, serta melibatkan laki-laki dan anak laki-laki dalam diskusi ini.

Mengakhiri pemaksaan perkawinan tidak hanya berdampak positif pada perempuan, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan.

Ketika perempuan diberdayakan, mereka dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi, memutus siklus kemiskinan, dan menciptakan masa depan yang lebih adil dan setara.

Pemberdayaan perempuan adalah langkah penting dalam menciptakan dunia di mana anak perempuan dapat tumbuh tanpa takut dipaksa menikah dan dapat meraih potensi dirinya secara maksimal.

Baca Juga: Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak, Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Klasemen Perolehan Medali PON 2024, Jawa Barat Ada di Posisi Pertama