Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini Cara Bangun Kedekatan Ibu dan Anak Perempuan

Arintha Widya - Sabtu, 21 September 2024
Berkaca dari hubungan Nikita Mirzani dan Lolly, ini cara membangun kedekatan ibu dan anak perempuan setelah dewasa.
Berkaca dari hubungan Nikita Mirzani dan Lolly, ini cara membangun kedekatan ibu dan anak perempuan setelah dewasa. Kolase Instagram @nikitamirzanimawardi_172; @1a.uraabd

Parapuan.co - Kawan Puan, belakangan ini hubungan antara Nikita Mirzani dan putrinya, Lolly, menjadi perbincangan panas.

Hubungan keduanya renggang beberapa waktu lalu, dan akhir-akhir ini bisa dibilang sering berkonflik.

Apakah hubungan keduanya dapat diperbaiki? Tentu bisa, jika ada kemauan dari kedua belah pihak.

Konselor hubungan Dr. Rachel Glik yang berpraktik di Clayton, Amerika Serikat, mengungkapkkan sejumlah cara yang bisa dilakukan.

Seperti apa? Berikut ini cara membangun kedekatan ibu dan anak perempuan setelah dewasa sebagaimana mengutip drrachelglik.com!

1. Beri Ruang untuk Privasi

Berikan ruang bagi masing-masing untuk menjadi individu. Privasi tidak akan mengancam kedekatan antara ibu dan anak.

Menurut Dr. Rachel Glik, akan ada saatnya ibu dan anak perempuan merasakan ketegangan dan konflik.

Yang terpenting, ibu dan anak perempuan harus bisa mengungkapkan perasaan masing-masing kepada satu sama lain dan menjadi diri sendiri.

Baca Juga: 6 Tipe Hubungan Ibu dan Anak Perempuan yang Tidak Sehat, Salah Satunya Terlalu Mengontrol

Hal ini dapat membantu ibu dan anak perempuan membangun kedekatan dan memperbaiki hubungan setelah konflik.

2. Bangun Minat Bersama

Kedua, bangun minat dan hobi yang bisa sama-sama dinikmati. Misalnya olahraga, memasak, mendaki, atau sekadar nonton drama Korea sepekan sekali.

Apapun yang ibu dan anak perempuan sukai, temukan hal yang kalian bagikan dan bangun dari sana.

3. Habiskan Waktu Bersama, Tapi Jangan Terlalu Banyak

Penting bagi ibu dan anak perempuan mempunyai waktu untuk dihabiskan bersama-sama.

Akan tetapi jika terlalu banyak dan sering bersama, justru bisa memicu lebih banyak konflik.

Dokter Rachel membagikan pengalamannya saat konsultasi dengan klien, di mana ibu dan anak perempuan lebih baik hubungannya ketika sudah tidak tinggal satu atap.

Baca Juga: 5 Daftar Olahraga untuk Ibu dan Anak, Quality Time yang Seru

Artinya, ibu dan anak perempuan harus mengatur seberapa banyak porsi waktu yang dihabiskan bersama untuk meningkatkan kualitas hubungan.

4. Saling Mendengarkan Meski Tidak Sepakat

Walau tidak sependapat, bersikaplah terbuka dan dengarkan apa yang satu sama lain katakan.

Hal ini membuat ibu maupun anak perempuan merasa lebih didengar dan divalidasi perasaannya, sehingga kualitas hubungan pun meningkat.

Hindari menghakimi dan merasa benar serta menganggap orang lain salah dalam hal apapun.

5. Biarkan Hubungan Bertransformasi

Saat anak perempuan menginjak dewasa, hubungannya dengan ibu biasanya akan bertransformasi.

Bagi ibu, alih-alih menganggap anak perempuan sebagai anak, tempatkan dirimu sebagai sahabat saat mereka beranjak dewasa.

Hubungan "perempuan dengan perempuan" bisa jadi lebih berhasil daripada "orang tua ke anak".

Baca Juga: Anak Sulit Mengungkapkan Perasaan, Ini Tips yang Bisa Ibu Lakukan

6. Menerima Satu Sama Lain

Biasanya, ibu paling mudah khawatir jika anaknya melakukan kesalahan dalam menjalani hidup.

Namun, ini bisa memicu konflik. Sebagai ibu, ada baiknya untuk menerima dan mempercayai kekuatan dan potensi anak.

Biarkan mereka melakukan kesalahan dan belajar, ibu cukup mendampingi dan memberi saran apabila diminta. Hindari menghakimi!

7. Saling Menghargai

Terakhir, ibu dan anak perempuan perlu saling menghargai secara terbuka untuk membangun kedekatan dan meningkatkan kualitas hubungan.

Ibu ingin merasa dihargai atas semua yang telah diinvestasikan demi kesejahteraan anak perempuan.

Sedangkan anak perempuan ingin dihargai sebagai sosok yang mandiri dan kuat. Pahami itu dan saling mendukunglah.

Kiranya dengan cara-cara di atas, kedekatan ibu dan anak perempuan setelah dewasa dapat terbangun dan terjalin baik.

Baca Juga: Mengulik Rumitnya Hubungan Ibu dan Anak Perempuan di Drakor Good Partner

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Syarat Kerja di Jepang untuk Wanita, Wajib Paham 5 Ketentuan Berikut