Parapuan.co - Kawan Puan, menjadi seorang fisioterapis anak memerlukan keterampilan khusus yang tidak hanya melibatkan pengetahuan medis.
Seorang fisioterapis anak juga perlu punya kemampuan berkomunikasi dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan anak.
Berikut adalah beberapa skill yang harus dikuasai oleh seorang fisioterapis anak seperti diungkap Nourul Iman, S. Ft, dalam program Tambah Ilmu PARAPUAN!
1. Komunikasi Atraktif dengan Anak
Anak-anak sering kali memiliki kesulitan untuk berkomunikasi, terutama dengan orang asing.
Seorang fisioterapis anak harus mampu berkomunikasi secara atraktif, menggunakan bahasa tubuh dan pendekatan yang menyenangkan agar anak merasa nyaman.
"Yang pasti, bagaimana kita mampu untuk berkomunikasi secara atraktif ke anak-anak, karena kan beberapa enggak bisa langsung deket atau yang memang kesulitan berkomunikasi. Kita dengan bahasa yang atraktif, sehingga anak mau dengan kita," ungkap Nourul Iman.
Membangun hubungan baik dengan anak melalui permainan atau interaksi yang ramah sangat penting untuk keberhasilan terapi.
Hal ini membantu anak untuk lebih terbuka dan mau bekerja sama selama sesi terapi.
Baca Juga: Gali Bakat Anak untuk Dukung Meraih Mimpi, Ini Saran Psikolog Anak
2. Kemampuan Berkomunikasi dengan Orang Tua
Selain berinteraksi dengan anak, seorang fisioterapis juga harus bisa berkomunikasi secara efektif dengan orang tua.
Mereka harus mampu menjelaskan masalah yang dialami anak, bagaimana intervensi yang dilakukan, dan memberikan panduan untuk program terapi di rumah (home program).
Mengajak orang tua untuk terlibat dalam proses terapi sangat penting agar perawatan anak dapat berlanjut di luar sesi terapi dan menghasilkan hasil yang lebih optimal.
"Kemudian skill lainnya bagaimana kita bisa menyampaikan kepada orang tua, baik dari problem-problemnya, bagaimana intervensi, dan nanti kita bisa menjelaskan home programme juga," papar Nourul lagi.
3. Intervensi Fisioterapi yang Aman dan Efektif
Seorang fisioterapis anak harus memiliki keahlian dalam melakukan intervensi dengan cara yang tepat, tanpa menyebabkan cedera pada anak.
Setiap teknik terapi harus disesuaikan dengan kondisi fisik dan psikologis anak, sehingga hasil terapi dapat dicapai dengan aman.
"Kita harus bisa melakukan intervensi ke anak-anak dengan cara yang tepat. Setelah terapi jangan sampai ada cedera," kata Nourul.
Baca Juga: Apa Itu Fisioterapi dan Manfaatnya, seperti yang Dijalani Indra Bekti?
4. Paham tentang Tumbuh Kembang Anak
Pengetahuan mendalam tentang tumbuh kembang anak adalah fondasi utama dalam fisioterapi anak.
Fisioterapis harus memahami tahapan perkembangan fisik dan motorik anak, serta bagaimana gangguan pada tumbuh kembang ini bisa diintervensi.
Pengetahuan ini sangat penting untuk merancang program terapi yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak secara individual.
5. Pengetahuan tentang Kasus-Kasus Anak dan Penanganannya
Fisioterapis anak juga perlu memahami berbagai kondisi yang umum terjadi pada anak, seperti cerebral palsy, autisme, gangguan perkembangan motorik, dan kondisi lainnya.
Setiap kasus memerlukan penanganan dan intervensi yang berbeda, sehingga seorang fisioterapis harus menguasai cara menangani setiap masalah ini secara spesifik.
"Yang lainnya ya kita harus paham apa aja sih kasus anak, bagaimana intervensinya, bagaimana penanganannya," ujarnya.
6. Memahami Psikologis Anak
Anak-anak sering kali merespons terapi bukan hanya dari aspek fisik, tetapi juga dari kondisi psikologis.
Fisioterapis harus memahami bagaimana keadaan psikologis anak, seperti rasa takut, cemas, atau kepercayaan diri yang rendah, yang mungkin mempengaruhi kerja sama mereka selama terapi.
Itulah tadi beberapa skill yang perlu dimiliki untuk menjadi fisioterapis anak. Kawan Puan tertarik?
(*)