Parapuan.co - 'Dinding kaca' di industri finansial perlahan mulai retak. Dunia yang seringkali dipandang sebagai ‘klub eksklusif’ yang didominasi laki-laki, kini tengah mengalami transformasi.
Perempuan dengan kecerdasan, keberanian, dan empati mereka, perlahan mengubah lanskap industri ini. Semakin banyak hadir sosok-sosok perempuan inspiratif yang memeriahkan industri ini menjadi lebih inklusif dan berdampak besar.
Salah satunya adalah Puni Ayu Anjungsari, Director & Country Head of Public Affairs, Citi Indonesia, dengan rekam jejak yang tak bisa dianggap remeh. Sebelum melabuhkan langkahnya di Citi Indonesia, ia telah melanglang buana ke banyak tempat membuktikan kepiawaian dan kepantasannya berada di posisi puncak.
Mulai dari Communications Officer for Indonesia, Malaysia and Thailand di International Finance Corporation (IFC) hingga Communications Officer di The World Bank.
Namun untuk bisa sampai ke posisinya saat ini, ada pengorbanan yang panjang dan misi berat yang diembannya. Bukannya tanpa alasan, Puni ingin dirinya tidak hanya sekadar mencapai puncak karier, tetapi juga menciptakan dampak yang signifikan bagi lingkungan di sekitarnya.
Ia percaya, perempuan bisa menjadi katalisator perubahan, mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi kaum hawa lainnya.
Mimpi Karier yang Berdampak Positif
Siapa sangka, sebelum menjadi Director & Country Head of Public Affairs, Citi Indonesia, Puni Ayu Anjungsari muda justru seorang voice over dan penyiar radio.
“Pengisi suara di salah satu televisi di Indonesia yang pada saat itu tahun 90-an ada ketentuan semua film yang tidak berbahasa Inggris harus di-dubbing bahasa Inggris. Jadi saya isi suara di berbagai film yang tidak berbahasa Inggris itu, yaitu film India, film mandarin, Telenovela,” cerita Puni pada PARAPUAN.
Baca Juga: Persimpangan Karier Hambat Perempuan Raih Kesuksesan, Ini Peran Penting Perusahaan
Kendati pun ia melakukan pekerjaan tersebut dengan suka cita, Puni justru terngiang dengan pemikirannya sendiri. Ia ingin melakukan sesuatu yang bisa berdampak besar dan positif bagi orang lain.
“Itu yang selalu menjadi pertimbangan saya dalam melakukan lompatan-lompatan dalam berkarier. Memastikan bahwa I making an impact,” ceritanya.
Secara alami, akhirnya jalan karier Puni Ayu Anjungsari membawanya ke berbagai perusahaan dengan mimpi besar untuk membawa kontribusi positif bagi sekitar, hingga kini ia berada di Citi Indonesia. Bukan hanya ingin memberikan dampak baik bagi masyarakat, Puni ingin turut membantu mendorong para perempuan karier agar sama berdayanya seperti dirinya.
“Awalnya saya hanya bekerja focus on myself. Tapi ketika dapat kesempatan untuk mentoring generasi muda, saya merasa perlu berbagi pengalaman dengan perempuan lainnya. Yaitu mulai lima tahun lalu, saya merasa bahwa I need to take a pause and help other women,” ujarnya.
Bukannya tanpa alasan ia merasa semakin terdorong untuk membantu perempuan lainnya dalam meniti karier, pasalnya perempuan lebih rentan mengalami tantangan dalam pekerjaannya. Mulai dari stereotip gender, beban ganda, kurangnya jaringan profesional, hingga kurangnya representasi di posisi kepemimpinan. Maka ia merasa perlu untuk turut mendorong perempuan lainnya meniti tangga karier dan memecahkan gelas-gelas kaca.
Ruang Aman untuk Perempuan Karier
Mimpi Puni Ayu Anjungsari untuk turut membantu memberdayakan perempuan karier lainnya ia wujudkan dengan terlibat aktif dalam berbagai inisiatif pemberdayaan.
“What have I done for women, saya rasa saya bekerja di institusi yang juga punya value yang sama. Karena di Citi itu lebih dari 50 persen dari karyawan kita sudah perempuan,” ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Elisabeth Novie Riswanti, Satu-Satunya Direktur Perempuan di BTN
Diceritakan oleh Puni bahwa Citi memiliki berbagai macam upaya yang sifatnya sangat intensional, guna memastikan perusahaan ini menghadirkan ruang aman untuk semuanya dan inklusif. Salah satunya melalui program Citi Indonesia Women’s Network (IWN) yang merupakan sebuah inisiatif global dari Citigroup, yang hadir di Indonesia.
Komunitas ini tidak hanya sekadar wadah berkumpul, namun juga turut berperan aktif dalam memfasilitasi pertumbuhan dan pengembangan karier perempuan. “Di Citi, kita memikirkan bagaimana caranya we create support system. Citi Indonesia Women’s Network ingin jadi safe space buat perempuan di Citi,” tambahnya yang berharap bisa menjadi wadah dan solusi untuk kegelisahan setiap perempuan karier di Citi.
Seperti diceritakan oleh Puni, bahwa Citi Indonesia Women’s Network menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh pekerja perempuannya untuk mengembangkan kariernya. Salah satunya adalah Women’s Career Empowerment Program.
Ini merupakan program berbasis nominasi diri virtual selama tiga bulan bagi perempuan di seluruh dunia melalui Citi untuk membangun keterampilan profesional, bertindak berdasarkan rencana karier, dan membangun jaringan.
Di sisi lain, tak hanya menyediakan wadah untuk membantu mendorong ambisi pengembangan karier para pekerja perempuan, IWN juga menjadi tempat untuk ‘curhat’ berbagai kebutuhan.
“Melalui Citi Indonesia Women’s Network, mereka bisa konsultasi, difasilitasi kebutuhannya. Jadi kegiatan kita tuh kayak breast cancer awareness week, breastfeeding awareness. Terus gimana caranya kita punya buddy system supaya yang, let's say, habis maternity leave itu merasa ditolong oleh temannya yang juga melalui journey yang sama,” jelasnya.
Mimpi Masa Depan
Berada di posisi puncak dalam sebuah korporasi keuangan ternama di dunia diakui Puni adalah cita-cita yang sudah terpenuhi lebih dari cukup. Namun, belajar dari pengalaman perempuan-perempuan yang berada di sekitarnya, ia justru merasa punya tujuan lain dalam kariernya.
Baca Juga: Teknologi AI Dapat Meringankan Beban Kerja Perempuan Modern
“Saya selalu mikirnya, I want make an impact in whatever I do, tapi kelupaan bahwa itu termasuk juga 'menyeret' perempuan-perempuan yang ada di belakang saya,” tutur Puni.
Misal saja, walau kini ia sudah berada di posisi puncak, Puni merasa tak bisa selalu menjadi sorotan setiap saat. “Saya enggak bisa hogging the spotlight, berpikir bahwa ini hanya untuk saya saja. Saya harus legowo dan bisa meneruskan ilmu ke perempuan karier lainnya,” jelasnya.
Puni percaya, bahwa seharusnya sesama perempuan karier untuk tidak saling berkompetisi, melainkan harus turut membantu sesamanya.
“Misiku sekarang adalah membantu membukakan jalan untuk perempuan lain. I think a lot of women yang sudah berada di depan juga harus punya kesadaran itu dan legowo untuk you can bring this women along with you. Bagi ilmu, jangan pelit, jangan insecure juga,” ujarnya mengingatkan perempuan-perempuan lainnya untuk saling membantu.
(*)