Di mana harapan masyarakat terhadap perempuan mulai muncul, memicu konflik yang dapat berkepanjangan jika tidak diselesaikan.
"Penting untuk menyadari bahwa konflik dalam hubungan ibu dan anak perempuan, terutama selama masa remaja, adalah hal yang wajar," ucap Janet.
Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa perasaan ini adalah bagian dari perkembangan alami.
Ketika pertengkaran terjadi, langkah pertama yang harus diambil adalah memberikan ruang untuk meredakan emosi.
2. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur
Setelah emosi mereda, komunikasi yang terbuka dan jujur sangat diperlukan.
Hilary Mae, seorang terapis ibu anak, menyarankan agar ibu mendengarkan tanpa menghakimi.
“Anak-anak sering kali ingin didengarkan, bukan dihakimi. Tanyakan pada mereka tentang perasaannya dan cobalah untuk memahami sudut pandang mereka,” katanya.
Baca Juga: Membacakan Buku yang Sama Berulang Bermanfaat bagi Anak, Ini Alasannya