Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Ini Langkah Awal Mengatasi Ketegangan Hubungan Ibu dan Anak Perempuan

Tim Parapuan - Selasa, 24 September 2024
Empat zodiak yang punya naluri parenting atau pengasuhan alami.
Empat zodiak yang punya naluri parenting atau pengasuhan alami. interstid

Parapuan.co - Perseteruan antara Nikita Mirzani dan putrinya, Laura Meizani atau yang sering disapa Loly, baru-baru ini menjadi sorotan publik.

Mulai dari Nikita yang menilai sang putri bertindak tidak pantas di media sosial hingga Loly yang tertekan dengan ekspektasi sang ibu.  

Konflik keduanya mencerminkan ketegangan yang sering terjadi dalam hubungan ibu dan anak perempuan.

Terutama saat anak berusaha menemukan jati diri di tengah harapan yang tinggi dari orang tua.

Dalam situasi seperti ini, pertanyaan yang kerap muncul adalah apa yang harus dilakukan ketika konflik ibu dan anak perempuan sering terjadi?

Melansir dari vox.com berikut cara menangani ketegangan antara ibu dan anak perempuan tanpa merusak hubungan:

1. Memberikan Ruang untuk Meredakan Emosi

Saat anak-anak tumbuh, hal yang wajar ketika muncul ketegangan.

Janet Taylor, seorang psikiater, menjelaskan bahwa masa remaja sering kali menjadi fase kritis.

Baca Juga: 5 Tips Digital Parenting yang Bisa Diterapkan pada Generasi Alpha

 

Di mana harapan masyarakat terhadap perempuan mulai muncul, memicu konflik yang dapat berkepanjangan jika tidak diselesaikan.

"Penting untuk menyadari bahwa konflik dalam hubungan ibu dan anak perempuan, terutama selama masa remaja, adalah hal yang wajar," ucap Janet.

Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa perasaan ini adalah bagian dari perkembangan alami.

Ketika pertengkaran terjadi, langkah pertama yang harus diambil adalah memberikan ruang untuk meredakan emosi.

2. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur

Setelah emosi mereda, komunikasi yang terbuka dan jujur sangat diperlukan.

Hilary Mae, seorang terapis ibu anak, menyarankan agar ibu mendengarkan tanpa menghakimi.

“Anak-anak sering kali ingin didengarkan, bukan dihakimi. Tanyakan pada mereka tentang perasaannya dan cobalah untuk memahami sudut pandang mereka,” katanya.

Baca Juga: Membacakan Buku yang Sama Berulang Bermanfaat bagi Anak, Ini Alasannya

Menggunakan kalimat yang tidak menyalahkan dan bisa membantu membuka dialog yang konstruktif seperti "Saya merasa sedih ketika...,"

3. Jadilah Pendengar Terlebih Dahulu

Dalam menghadapi konflik dengan anak remaja perempuan, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa kehadiran mereka tidak selalu harus diiringi oleh banyak bicara.

Sebagai orang tua, terutama seorang ibu, kita sering kali merasa harus memberikan solusi atau nasihat.

Namun, selama masa remaja, penting untuk menempatkan diri pada posisi anak tanpa langsung menarik kesimpulan atau menghakimi.

Hilary Mae mengingatkan bahwa "Ibu-ibu sering kali ingin memberi saran dan memecahkan masalah, tetapi hal ini bisa membuat anak merasa dihakimi," ucapnya.

Kadang, anak hanya ingin berbicara dan didengarkan tanpa adanya solusi instan.

Mendengarkan dengan baik bisa berarti menoleransi keheningan untuk memberi ruang bagi anak mengekspresikan diri.

Ketika anak mengatakan tidak ada yang peduli atau mendengarkannya, hindari dorongan untuk berbicara lebih banyak dan cobalah lebih mendengar mereka.

Baca Juga: Berkaca Kasus Nikita Mirzani-Lolly, Mengapa Ibu Lebih Keras dalam Mendidik Anak Perempuan?

Terkadang, apa yang mereka ungkapkan mungkin menyakitkan, tetapi penting bagi orang tua untuk tidak sakit hati.

4. Ikuti Intuisi

Meskipun menjadi seorang ibu bisa terasa tidak pasti, penting untuk selalu mempercayai instingmu.

Dalam perjalanan menjadi orang tua, sering kali kita dihadapkan pada dilema yang kompleks.

Bertengkar dengan putri kamu tentang waktu bermain ponsel mungkin tampak sepele, namun pertempuran ini jauh berbeda dari kekhawatiran yang lebih mendalam mengenai keselamatan fisiknya.

Para ahli pun mengingatkan bahwa kita harus selalu waspada dan peka terhadap perubahan perilaku anak.

Jika Kawan Puan merasakan anak sedang berjuang atau ada tanda-tanda kekhawatiran tentang keselamatannya, jangan ragu untuk bertindak.

Mencari bantuan dari luar bisa menjadi langkah penting untuk melindungi dan mendukung anakmu. 

Jangan takut untuk turun tangan dan mencari bantuan dari luar jika kamu merasa putrimu sedang berjuang atau khawatir akan keselamatannya.

Baca Juga: Parenting ala Nikita Willy, Selalu Lakukan Hal Ini untuk Issa

5. Ingat Tidak Ada Seorang Pun yang Sempurna

Mengasuh anak adalah perjalanan yang penuh tantangan dan penting untuk berbaik hati pada diri sendiri dalam proses ini.

Tidak ada yang sempurna dan seorang ibu tidak dapat melakukan semuanya sendirian.

Carilah sumber daya, dukungan, dan komunitas yang dapat membantu Kawan Puan.

Scott menekankan bahwa ketika seorang ibu tidak memiliki dukungan yang diperlukan, ia cenderung menarik dukungan itu dari putrinya, yang seharusnya tidak terjadi.

Dalam situasi konflik, penting untuk memahami bahwa kata-kata dapat memiliki makna yang berbeda.

Deborah Tannen, seorang profesor linguistik, menjelaskan bahwa komentar yang dianggap sebagai upaya untuk membantu oleh ibu bisa jadi dirasakan sebagai kritik oleh anak perempuan.

Oleh karena itu, berbagi pengalaman pribadi dengan cara yang sesuai dengan usianya dapat membantu menjembatani pemahaman dan menciptakan komunikasi yang lebih efektif.

6. Tidak Ada Kata Terlambat 

Baca Juga: Tips Atasi Trauma Makan pada Anak ala Nikita Willy, Begini Kata Pakar

 
Meskipun ketegangan dalam hubungan ibu-anak tidak dapat dihindari, para ahli sepakat bahwa hal ini bukanlah akhir dari segalanya.

Dengan kesadaran, pemahaman, dan keinginan untuk berkomunikasi secara terbuka, hubungan yang erat dan saling mendukung dapat dibangun kembali.

Dengan konteks ini, penting bagi semua ibu untuk memahami bahwa mereka dan anak perempuannya adalah bagian dari sebuah perjalanan emosional yang rumit.

Membangun komunikasi yang sehat dan memahami kebutuhan masing-masing bisa menjadi langkah awal untuk memperbaiki hubungan, meski tantangan tetap ada.

(*)

Ken Devina

Sumber: vox.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.



REKOMENDASI HARI INI

Serba-serbi Demam Babi Afrika yang Sedang Ramai, Ketahui Penyebab dan Penularannya