Salah satu pendekatan adalah menggunakan nanopartikel yang disuntikkan ke testis untuk menghasilkan panas melalui medan magnet, yang berpotensi merusak spermatogenesis.
Meskipun menjanjikan, metode ini memerlukan penelitian lebih lanjut terkait keamanan dan reversibilitasnya.
5. Imunokontrasepsi
Imunokontrasepsi adalah metode kontrasepsi yang menyebabkan tubuh meningkatkan respons imun terhadap komponen tertentu dari jalur pembuahan.
Metode ini melibatkan vaksin yang mengganggu sperma, membuatnya tidak mampu membuahi sel telur.
Namun, pengembangan vaksin sperma untuk manusia menghadapi berbagai tantangan, seperti kebutuhan akan respons imun yang sangat kuat dan risiko penyakit auto-imun.
Saat ini, imunokontrasepsi lebih cocok diterapkan pada hewan liar.
6. Androgen Saja
Kontrasepsi hormonal pria dengan menggunakan androgen, seperti testosteron, berfungsi untuk menekan produksi sperma secara sementara.
Baca Juga: Kelebihan dan Risiko Vasektomi, Kontrasepsi Pria yang Bakal Dilakukan Anji Pasca Cerai
Penelitian tentang kontrasepsi hormonal pria sudah berlangsung sejak 1970-an, namun metode ini masih membutuhkan pengujian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.
Setiap metode kontrasepsi pria memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Oleh karena itu, penting bagi pria untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
(*)
Ken Devina