Hindari Drama, 9 Cara Sederhana Mencegah Anak Tantrum Sebelum Tidur

Arintha Widya - Sabtu, 28 September 2024
Cara mencegah anak tantrum sebelum tidur.
Cara mencegah anak tantrum sebelum tidur. Hakase_

Parapuan.co - Anak-anak, terutama yang masih balita, sering kali merasa tidak nyaman atau gelisah ketika waktu tidur tiba.

Ketidaknyamanan dan kegelisahan tersebut tak jarang memicu anak untuk tantrum, sehingga jam menjelang tidur malam jadi penuh drama.

Hal ini bisa membuat orang tua yang juga lelah seharian bekerja, jadi sensitif ikut uring-uringan bersama si kecil.

Untuk menghindari drama sebelum tidur, ada beberapa strategi mencegah anak tantrum.

Berikut ini yang bisa kamu lakukan untuk mencegah anak tantrum sebelum tidur malam seperti merangkum Parents!

1. Berikan Pilihan pada Anak

Anak-anak sering ingin merasa memiliki kendali atas kegiatan mereka. Namun, penting untuk tetap memberikan batasan yang jelas.

Cobalah memberikan anak beberapa pilihan yang terbatas terkait aktivitas sebelum tidur. Misalnya, "Apakah kamu mau membaca satu atau dua buku sebelum tidur?"

Daripada memberikan pilihan terbuka yang terlalu banyak, pastikan pilihan yang diberikan masih dalam batas yang dapat diterima dan tidak membingungkan anak.

Baca Juga: Ini Alasan Perlunya Membiasakan Anak Mematikan Lampu Saat Tidur

2. Redupkan Cahaya dengan Menutup Gorden

Jika cahaya luar masih terang ketika waktu tidur tiba, anak mungkin sulit untuk tidur.

Penggunaan gorden penghalang cahaya dapat membantu menciptakan suasana yang lebih redup di kamar tidur.

Namun, pastikan juga untuk menyediakan lampu tidur jika terlalu gelap dapat membuat anak takut.

3. Perkenalkan Aroma yang Menenangkan

Aroma lavender dan chamomile dikenal dapat membantu tubuh lebih rileks, termasuk pada anak-anak balita.

Gunakan diffuser atau semprotan yang aman untuk anak-anak guna menyebarkan aroma menenangkan ini di kamar tidur.

Pastikan produk yang kamu gunakan aman dan sesuai untuk anak-anak agar tidak menimbulkan reaksi alergi atau iritasi.

4. Coba Selimut Berbobot yang Tebal

Baca Juga: 3 Tips Menyimpan Selimut agar Tidak Apek, Hindari Pemicu Kelembapan!

Selimut berbobot membantu memberikan tekanan lembut pada tubuh, yang bisa memberikan rasa nyaman dan tenang bagi anak sebelum tidur.

5. Buat Semprotan "Penangkal Rasa Takut"

Jika anak sering mengalami mimpi buruk atau takut pada gelap, kamu bisa membuat semprotan yang memberi kesan magis.

Isi botol semprot dengan air yang diberi sedikit aroma favorit anak dan biarkan mereka menyemprotkan ke sekitar kamar untuk "mengusir" rasa takut.

Ini bisa membantu anak merasa lebih tenang dan berani saat akan tidur, sehingga tantrum bisa dicegah.

6. Putar Musik yang Menenangkan

Lagu pengantar tidur (lullabies) atau musik lembut masih menjadi cara efektif untuk menenangkan anak sebelum tidur.

Musik yang lembut dapat menciptakan suasana rileks dan menandakan waktu tidur telah tiba.

7. Lakukan Peregangan

Baca Juga: White Noise Vs Pink Noise, Mana yang Terbaik untuk Menidurkan Bayi?

Peregangan sederhana sebelum tidur dapat membantu melemaskan otot dan menyiapkan tubuh untuk tidur.

Kamu bisa juga menambahkan suara alam, seperti hujan atau suara air mengalir, untuk memperkuat suasana tenang di kamar sebelum anak mulai tidur.

8. Mandikan Anak

Mandi air hangat sebelum tidur dapat menjadi ritual yang menenangkan bagi anak-anak.

Mandi tidak hanya membersihkan tubuh setelah seharian beraktivitas, tetapi juga menandai transisi dari waktu bermain ke waktu tidur.

Setelah mandi, anak akan merasa lebih segar dan siap untuk beristirahat.

9. Sediakan Waktu untuk Berpelukan

Bagi sebagian anak, waktu tidur bisa menjadi sulit karena mereka tidak ingin terpisah dari orang tua.

Berpelukan sejenak sebelum tidur dapat membantu mereka merasa aman dan tenang.

Itulah tadi beberapa cara mencegah anak tantrum sebelum tidur. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Hari Memeluk Anak Sedunia, Ini 4 Manfaat Berpelukan dengan Anak

(*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

5 Etika Menginap di Hotel yang Sebaiknya Diketahui Tamu, Apa Saja?