Perempuan yang menjadi caregiver sering kali menjadi pasien sekunder tanpa mereka sadari.
Ini karena perempuan caregiver merawat orang lain terus menerus, tetapi boleh jadi melewatkan perawatan pada kesejahteraan fisik dan emosional mereka sendiri.
Dalam konteks menjadi caregiver dari orang tua sendiri di rumah, anak perempuan sering menghadapi tantangan menyeimbangkan tanggung jawab dengan kebutuhan pribadinya.
Sering kali, mereka tidak mendapatkan pengakuan dan dukungan yang memadai ketika menjalankan peran tersebut.
Hal ini dapat terjadi di lingkungan masyarakat dengan peran gender tradisional yang kuat.
Akibatnya, perempuan kekurangan ruang untuk memprioritaskan perawatan diri, sehingga menjadi pasien sekunder.
Tantangan Sandwich Caregiving
Salah satu tantangan yang umum dihadapi oleh perempuan caregiver adalah sandwich caregiving.
Dengan kata lain, perempuan berada dalam posisi terjepit antara merawat anak-anak dan orang tua atau mertua yang menua.