Tantangan Perempuan yang Jadi Caregiver Lansia, Salah Satunya Sulit Merawat Diri

Arintha Widya - Selasa, 1 Oktober 2024
Tantangan perempuan sebagai caregiver lansia.
Tantangan perempuan sebagai caregiver lansia. sasirin pamai

Baca Juga: Kenapa Anak Perempuan Sering Menjadi Pengasuh Utama Orang Tuanya?

Tanggung jawab ganda ini memberikan tekanan besar, baik secara mental maupun fisik, saat mereka berusaha memberikan perawatan keluarga.

Bila itu terjadi, bagaimana perempuan bisa menghadapi tantangan tersebut?

Kawan Puan yang menjadi caregiver bagi lansia butuh lebih banyak dukungan dari keluarga (pasangan, saudara kandung) dan tempat kerja (jika bekerja di luar rumah).

Sama seperti ibu hamil dan melahirkan yang punya hak cuti, perempuan sebagai caregiver lansia juga dapat diberi cuti keluarga.

Meski mungkin tidak ada cuti khusus, cuti tahunan bisa digunakan perempuan untuk merawat lansia jika ada kondisi darurat, tanpa memotong gaji bulanannya.

Selain itu, perlu pula adanya dukungan berbasis komunitas yang menyediakan waktu istirahat bagi caregiver.

Memberdayakan perempuan caregiver memerlukan perubahan mendasar dalam sikap dan norma sosial.

Ini melibatkan pengakuan dan penghargaan atas kontribusi mereka, sambil memberikan ruang bagi perempuan untuk memprioritaskan kesejahteraan diri sendiri.

Mungkinkah Kawan Puan juga berperan sebagai caregiver di rumah? Apa tantangan yang kamu hadapi?

Baca Juga: Caregiver Perlu Tahu, Ternyata Ini Alasan Mengapa Lansia Mudah Marah

(*)

Sumber: The Conversation
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Mengenali Trauma Bonding dalam Putus-Nyambung Hubungan P Diddy dan Sang Mantan