Parapuan.co - Minimnya pengetahuan masyarakat tentang gangguan bipolar telah menciptakan stigma negatif yang mendalam.
Seperti halnya seorang artis yang mengolok-olok kondisi bipolar yang dialami rekan sesama profesinya, yang kini sedang viral di media sosial. Penderita bipolar seringkali dijauhi dan dicap 'gila'.
Stigma ini tidak hanya menyulitkan mereka dalam berinteraksi sosial, tetapi juga menghambat proses pemulihan.
Padahal, dukungan dari orang terdekat sangat krusial dalam membantu mereka mengelola emosi yang fluktuatif.
Di sisi lain, melansir dari laman Very Well Mind, salah satu yang bisa dilakukan penderita bipolar untuk mengatasi stigma yang berada di masyarakat ialah konsultasi dengan ahlinya.
Selain mendapatkan saran, para ahli juga akan menghubungkan pengidap bipolar dengan orang yang menghadapi situasi yang sama.
Dengan begitu, Kawan Puan pun bisa mendapatkan dukungan emosional dari mereka yang pernah mengalami pengalaman serupa.
Akan tetapi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendekat pada orang di sekitar, karena tak sedikit penderita bipolar yang menarik diri dari lingkungannya.
Tantangan Emosional
Baca Juga: Tips Aman Olahraga untuk Penderita Bipolar, Ini 2 Latihan yang Bisa Dilakukan
Hal yang menjadi semakin berat dalam menghadapi gangguan bipolar yakni tantangan emosional, terlebih gejala yang dihadapi sulit untuk dikendalikan.
Pada kasus seperti ini, selain membutuhkan perawatan medis, juga diperlukan seseorang yang memahami dan mengerti kondisi yang kamu alami.
Dibutuhkan dukungan moril guna menghadapi rintangan seperti ini, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Salah satu cara yang bisa dilakukan penderita bipolar untuk menghadapi tantangan ini ialah bertemu dengan orang yang pernah mengalami hal serupa.
Dengan begitu, penderita bipolar akan mendapatkan dukungan emosional untuk menghadapi banyaknya stigma negatif yang beredar.
Selain itu, kamu bisa mempertimbangkan untuk konsultasi dengan psikolog terkait cara menyampaikan kondisimu ke orang terdekat, seperti keluarga, teman kantor, ataupun atasan.
Tak hanya dengan keluarga ataupun teman, penting juga kamu mempertimbangkan cara memberi tahu pasangan.
Sebab, secara tidak langsung kondisi mental ini dapat mengganggu kehidupan percintaanmu dengan pasangan.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental bagi Pengidap Kanker Payudara
Setelah itu, usahakan pasangan kamu memahami kondisi yang kamu alami, karena ini akan menjadi salah satu kunci hubunganmu tetap sehat.
Menghadapi Stigma
Mereka yang memiliki masalah kesehatan mental terkadang mendapatkan diskriminasi dari lingkungan terdekat.
Sebagian orang bahkan dijauhi dan dapat cibiran dari orang terdekatnya.
Salah satu hal yang perlu kamu ingat saat dalam kondisi ini adalah stigma yang terbentuk di tengah masyarakat berasal dari ketidaktahuan, prasangka, dan ketakutan.
Sayangnya, stigma negatif yang beredar di masyarakat membuat sebagian penderita bipolar memilih untuk menyembunyikan apa yang ia alami, bahkan menjadikan hal ini seperti aib.
Bahkan tak menutup kemungkinan, membuat sebagian orang yang mengalami gangguan bipolar mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Akibatnya, banyak penderita bipolar tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat ataupun dukungan moril yang sebenarnya mereka butuhkan untuk mengontrol gejala bipolarnya.
Hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi dan mengatasi stigma yakni dengan memberikan informasi terkait bipolar itu sendiri.
Karena, saat orang memahami kondisi yang kamu alami, sedikit banyak hal ini akan mengubah pandangannya terhadap bipolar.
Menyadari kondisi diri sendiri dengan bipolar ditambah adanya stigma negatif dari masyarakat bukanlah perkara mudah.
Proses untuk menghadapi stigma pun bukanlah hal instan, tentu membutuhkan waktu.
Namun, dengan kamu terus mengedukasi sekelilingmu terkait bipolar ataupun kesehatan mental lainnya, hal ini akan semakin membantu kamu.
(*)