Agar Penanganannya Lebih Tepat, Kenali Jenis Nyeri Menstruasi

Tim Parapuan - Minggu, 20 Oktober 2024
Cara mengatasi nyeri haid.
Cara mengatasi nyeri haid. Staras

Parapuan.co - Lebih dari separuh perempuan yang mengalami menstruasi merasakan nyeri selama satu hingga dua hari setiap bulannya.

Meskipun nyeri menstrusasi yang disebut dismenore ini umumnya tergolong ringan, bagi sebagian perempuan rasa sakit yang dialami bisa sangat parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dr. Ferry Darmawan, Sp.OG, MIGS., dokter obgyn di Klinik Bocah mengingatkan bahwa gejala seperti nyeri berlebihan atau siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.

"Banyak perempuan tidak menyadari bahwa gejala seperti nyeri menstruasi berlebihan atau siklus menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi masalah yang serius" ucap dr. Ferry Darmawan, Sp.OG, MIGS,  di acara Media Gathering di Bocah Indonesia pada Kamis, (13/10/2024).

Dalam konteks ini, dr. Ferry menjelaskan dua jenis dismenore yang perlu dipahami oleh Kawan Puan, di antaranya:

1. Dismenore Primer

"Dismenore primer adalah nyeri kram yang terjadi sebelum atau selama menstruasi pada perempuan," ucap dr. Ferry.

Baca Juga: Sering Alami Nyeri Haid, Apa Itu Dysmenorrhea yang Viral di TikTok?

 

Dismenore primer umumnya terjadi sebelum dan selama menstruasi, disebabkan oleh zat kimia alami tubuh yang disebut prostaglandin, yang diproduksi oleh dinding rahim.

Prostaglandin menyebabkan otot-otot dan pembuluh darah rahim berkontraksi.

Pada hari pertama menstruasi, kadar prostaglandin tinggi, dan seiring berjalannya waktu, kadar tersebut akan menurun bersamaan dengan keluarnya darah menstruasi.

Inilah yang membuat nyeri cenderung berkurang setelah beberapa hari pertama menstruasi.

Rasa nyeri ini cenderung berkurang seiring bertambahnya usia serta umumnya membaik setelah melahirkan.

2. Dismenore Sekunder

Dismenore sekunder disebabkan oleh kelainan pada organ reproduksi.

Nyeri ini cenderung memburuk seiring waktu dan biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan dengan dismenore primer.

Baca Juga: Alami Dismenore? Ini Pengobatan Rumahan Kram Perut dan Nyeri Haid

Perempuan yang mengalami dismenore sekunder mungkin merasakan nyeri yang berkepanjangan, bahkan meskipun menstruasi sudah berhenti.

"Jika sudah mengalami seperti ini, perempuan diharuskan untuk segera ke dokter agar tidak terjadi Endometriosis," katanya.

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, yang mana kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit parah, terutama selama menstruasi.

Gejala dismenore dapat bervariasi, namun umumnya meliputi kram perut bagian bawah, nyeri punggung bawah, hingga nyeri menjalar ke kaki.

Serta gejala lainnya seperti mual, muntah, diare, kelelahan, kelemahan, pingsan, dan sakit kepala.

Ia juga menambahkan bahwa menjaga pola makan yang teratur, berolahraga secara rutin, dan bahkan mandi dengan air panas bisa menjadi langkah awal dalam mengatasi dismenore.

"Nah, untuk mengurangi gejalanya, kita bisa mengatur pola makan, mengontrol pernapasan, dan mandi dengan air panas," ungkapnya.

Memahami jenis-jenis dan gejala dismenore dapat membantu Kawan Puan dalam mengelola nyeri menstruasi yang dialami.

Jika gejala dirasa sangat mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Infertilitas Bukan Hanya Masalah Perempuan, Ini Penjelasannya!

(*)

Ken Devina

Sumber: acog.org
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru