3 Tantangan yang Sering Muncul dalam Mengelola Bisnis Keluarga

Saras Bening Sumunar - Jumat, 25 Oktober 2024
Tantangan mengelola bisnis keluarga.
Tantangan mengelola bisnis keluarga. Edwin Tan

Parapuan.co - Kawan Puan sedang menjalankan bisnis keluarga?

Bagi sebagian orang, bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk usaha yang paling stabil.

Apalagi, ide usaha ini bisa diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.

Di sisi lain, ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku bisnis keluarga, termasuk kaburnya batasan kehidupan pribadi dan profesional.

Melansir dari laman Changing Pointsekitar 90 persen perusahaan swasta yang ada di Inggris merupakan bisnis keluarga.

Dari usaha kecil hingga perusahaan besar, bisnis keluarga beroperasi di berbagai sektor dan tersebar di seluruh penjuru Inggris.

Bisnis keluarga ini menyediakan lapangan pekerjaan untuk mendukung finansial masyarakat setempat yang pada akhirnya berkontribusi pada ekonomi regional di Inggris.

Mereka para pelaku bisnis keluarga kerap kali menghadapi tantangan unik yang dapat memengaruhi efisiensi operasional dan hubungan pribadi.

Adapun berbagai tantangan yang dihadapi pelaku bisnis kelurga, seperti:

Baca Juga: Ini 3 Alasan Mengapa Keluarga sebagai Penerus Bisnis yang Tepat

1. Peralihan Kepemimpinan

Salah satu tantangan terbesar dalam bisnis keluarga adalah masalah suksesi atau peralihan kepemimpinan.

Generasi pendiri mungkin kesulitan melepaskan kontrol bisnis, sementara generasi penerus merasa terhambat untuk mengambil alih.

Konflik ini dapat menimbulkan ketegangan, bahkan mengancam kelangsungan bisnis jika tidak dikelola dengan baik.


2. Peran dan Batasan

Menetapkan peran dan batasan profesional yang jelas dalam bisnis keluarga merupakan hal cukup sulit.

Biasanya dalam bisnis keluarga, peran sering kali ditetapkan berdasarkan hierarki keluarga, bukan karena prestasi atau keahlian.

Hal inilah pada akhirnya dapat menyebabkan inefisiensi dan kebencian di antara anggota keluarga yang merasa kemampuan mereka kurang dimanfaatkan atau dibayangi oleh keputusan anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: 3 Hal yang Menjadi Tolok Ukur UMKM Jika Ingin Bisa Ekspor, Apa Saja?

3. Resolusi Konflik

Bisnis keluarga sering kali mengalami konflik yang timbul karena tumpang tindihnya peran keluarga dan bisnis.

Hubungan pribadi dapat mempersulit keputusan bisnis, dan ketidaksepakatan mengenai strategi, peran, juga tanggung jawab bisnis dapat meluas ke dalam dinamika keluarga.

Generasi yang berbeda mungkin memiliki pandangan berbeda tentang cara beradaptasi dengan perubahan pasar, berinvestasi dalam teknologi baru, atau mengejar ekspansi.

Anggota keluarga yang lebih muda mungkin mendorong inovasi dan pengambilan risiko, sementara anggota lebih tua memprioritaskan tradisi dan stabilitas.

Perselisihan strategis ini dapat meningkat menjadi konflik pribadi dan merusak hubungan keluarga.

Kawan Puan, itu tadi berbagai tantangan yang sering dihadapi pelaku bisnis keluarga.

Menjalankan bisnis keluarga memang penuh tantangan, mulai dari konflik internal hingga masalah suksesi.

Meski begitu, perencanaan yang matang, komunikasi terbuka, dan komitmen untuk mengutamakan profesionalisme, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.

Pada akhirnya, keberhasilan bisnis keluarga tergantung pada kemampuanmu dan anggota keluarga lainnya untuk bekerja sama dengan baik, sambil menjaga hubungan yang harmonis juga ehat di luar bisnis.

Baca Juga: CEO Grant Thornton Indonesia Ungkap Peran Perempuan Meningkatkan Performa Perusahaan

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Park Shin Hye Berkomentar Soal My Annoying Brother Versi Indonesia, Seperti Apa?