Baca Juga: 6 Langkah Bersihkan Jendela agar Cahaya Masuk ke Rumah Lebih Optimal
Tinggi plafon atau langit-langit yang lebih dari standar bangunan modern memungkinkan sirkulasi udara yang baik.
Loteng sendiri berfungsi menangkap dan menyalurkan udara panas keluar dari ruangan di bawahnya.
5. Tritisan Atap yang Lebar
Menurut Ashar, rumah kolonial juga memiliki atap bagian pinggir atau tritisan lebar, yang melindungi dinding dari sinar matahari langsung.
Hal ini membuat pancaran panas ke dalam ruangan menjadi lebih rendah, sehingga rumah terasa sejuk tanpa AC dan kipas angin.
6. Sistem Ventilasi Silang
Dosen Teknologi Bangunan Departemen Arsitektur Universitas Indonesia (UI) Widyarko menambahkan, bangunan Indis dirancang dengan sistem ventilasi silang yang baik.
Sistem ventilasi silang yang baik, membuat udara di dalam ruangan menjadi tidak jenuh karena terus terdesak oleh udara segar melalui ventilasi yang berbeda.
"Ini membuat posisi jendela ventilasi bisa terpasang di seluruh sisi dinding," ungkap Widyarko.
Lebih dari itu, rumah zaman kolonial biasanya dibangun di atas lahan luas dan tidak berdempetan dengan tetangga.
Hal itu memungkinkan jendela ventilasi dipasang di seluruh sisi dinding, yang memperlancar perputaran udara di dalam ruangan.
Baca Juga: 6 Cara agar Area Pintu Masuk Rumah Selalu Berbau Harum, Kuncinya di Ventilasi
(*)