Mereka menghargai perusahaan yang mendukung pengembangan pribadi maupun karier mereka.
Dengan menyediakan peluang pelatihan, mentoring, atau program pengembangan keterampilan, kamu akan membantu mereka merasa dihargai dan diinvestasikan oleh perusahaan.
Hal ini membuat mereka lebih terikat secara emosional dengan pekerjaan dan organisasi.
4. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
Karyawan Gen Z cenderung punya pandangan yang kuat tentang inklusivitas dan keberagaman.
Mereka ingin bekerja di tempat yang menghargai perbedaan dan memberikan ruang bagi semua orang untuk berkontribusi tanpa diskriminasi.
Untuk mendukung ini, pastikan kamu membangun lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap orang merasa aman, dihargai, dan punya kesempatan yang sama untuk sukses.
5. Dorong Kolaborasi Daripada Kompetisi
Karyawan Gen Z lebih suka bekerja dalam tim dan mencapai hasil bersama dibandingkan bekerja secara individualistik.
Baca Juga: Apa Itu Doom Spending pada Gen Z dan Milenial serta Cara Mengatasinya
Dorong budaya kolaboratif dengan mengadakan sesi brainstorming, kerja kelompok, atau kegiatan yang melibatkan kerja sama.
Kolaborasi ini juga bisa meningkatkan ikatan antar-karyawan dan membangun dinamika tim yang kuat, sehingga mereka merasa memiliki peran penting dalam keberhasilan tim.
Kawan Puan, menghadapi karyawan Gen Z di tempat kerja memang membutuhkan penyesuaian.
Dengan menerapkan lima tips di atas semoga dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan perusahaan.
(*)