Parapuan.co - Belakangan media sosial diramaikan dengan isu generasi Z atau Gen Z yang banyak dikeluarkan dari pekerjaannya.
Beberapa menilai jika situasi ini dipicu karena Gen Z kurang motivasi dalam bekerja atau cenderung malas.
Ada penyebap lain mengapa Gen Z banyak diberhentikan dari tempat kerja, termasuk cara komunikasi yang dinilai berbeda hingga menolak budaya kerja tradisional.
Namun perlu diketahui bahwa Gen Z juga menjadi mayoritas pekerja di perusahaan saat ini.
Lantas, apa yang harus dilakukan generasi lebih tua untuk menghadapi karyawan Gen Z di tempat kerja?
Melansir dari laman Clickup, berikut penjelasan lengkapnya!
1. Cobalah Komunikasi yang Terbuka
Kebanyakan Gen Z mendambakan kejelasan dan keaslian dalam berkomunikasi.
Oleh karena itu bersikaplah terbuka dan jujur pada karyawan Gen Z terkait tujuan, tantangan, dan keberhasilan perusahaanmu.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Jam Koma yang Melanda Gen Z, Begini Cara Mengatasinya
Ciptakan kesempatan bagi mereka untuk berbagi ide dan bersikap terbuka dengan umpan baliknya.
2. Jadikan Jam Kerja Lebih Fleksibel
Generasi Z menghargai fleksibilitas dan lebih suka tidak dibatasi oleh jam kerja formal. Misalnya, 9 jam kerja dan 1 jam istirahat.
Untuk diketahui bahwa Gen Z cenderung lebih produktif jika mereka mengatur jam kerja dan bekerja sesuai cara mereka.
Bukan itu saja, generasi ini juga lebih tertarik pada pekerjaan yang menawarkan work life balance.
Tawarkan opsi kerja hibrida yang bisa dilakukan di luar kantor. Ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tapi juga membantu mereka lebih dihargai dan diberi kepercayaan.
3. Sediakan Peluang untuk Pengembangan Diri
Gen Z sangat tertarik untuk terus belajar dan berkembang.
Baca Juga: Bukan Karena Malas, Ini 3 Penyebab Kompleks Gen Z Dipecat dari Pekerjaan
Mereka menghargai perusahaan yang mendukung pengembangan pribadi maupun karier mereka.
Dengan menyediakan peluang pelatihan, mentoring, atau program pengembangan keterampilan, kamu akan membantu mereka merasa dihargai dan diinvestasikan oleh perusahaan.
Hal ini membuat mereka lebih terikat secara emosional dengan pekerjaan dan organisasi.
4. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
Karyawan Gen Z cenderung punya pandangan yang kuat tentang inklusivitas dan keberagaman.
Mereka ingin bekerja di tempat yang menghargai perbedaan dan memberikan ruang bagi semua orang untuk berkontribusi tanpa diskriminasi.
Untuk mendukung ini, pastikan kamu membangun lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap orang merasa aman, dihargai, dan punya kesempatan yang sama untuk sukses.
5. Dorong Kolaborasi Daripada Kompetisi
Karyawan Gen Z lebih suka bekerja dalam tim dan mencapai hasil bersama dibandingkan bekerja secara individualistik.
Baca Juga: Apa Itu Doom Spending pada Gen Z dan Milenial serta Cara Mengatasinya
Dorong budaya kolaboratif dengan mengadakan sesi brainstorming, kerja kelompok, atau kegiatan yang melibatkan kerja sama.
Kolaborasi ini juga bisa meningkatkan ikatan antar-karyawan dan membangun dinamika tim yang kuat, sehingga mereka merasa memiliki peran penting dalam keberhasilan tim.
Kawan Puan, menghadapi karyawan Gen Z di tempat kerja memang membutuhkan penyesuaian.
Dengan menerapkan lima tips di atas semoga dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan perusahaan.
(*)