Mulailah dengan mendengarkan cerita anak tanpa menghakiminya. Tanyakan apa yang terjadi dan bagaimana perasaannya terhadap teguran tersebut.
Pastikan anak merasa didengarkan dan pahami perspektifnya untuk membantu mengidentifikasi apakah teguran yang didapat terkait perilaku, kesulitan akademik, atau masalah sosial.
2. Minta Penjelasan Detail dari Guru
Setelah berbicara dengan anak, langkah selanjutnya adalah menghubungi guru untuk memahami konteks di balik teguran tersebut.
Tanyakan apakah perilaku anak terjadi pada waktu tertentu, misalnya saat kelas olahraga, yang bisa mengindikasikan kecemasan performa.
Jika perilaku yang kurang baik sering muncul sebelum atau sesudah aktivitas tertentu, ini bisa menjadi petunjuk tentang apa yang menjadi pemicu stres atau kecemasan pada anak.
3. Bantu Anak Atasi Kecemasan dan Menemukan Cara Menyalurkan Energi
Jika anak terlihat memiliki energi berlebih atau menunjukkan perilaku yang menarik perhatian, bantu untuk memahami bagaimana mengalihkan energinya secara positif.
Sebagai contoh, orang tua bisa berdiskusi dengan guru mengenai kegiatan siswa di sekolah.