Tunda Dulu! Inilah Alasan Generasi Muda Pilih Menikah di Usia Tua

Tim Parapuan - Kamis, 31 Oktober 2024
Ilustrasi pernikahan dengan mengambil utang
Ilustrasi pernikahan dengan mengambil utang Freepik

Baca Juga: Apa Itu Open Marriage, Konsep Hubungan Pernikahan yang Lebih Bebas?

Biasanya, stabilitas ini baru dicapai di usia yang lebih tua, yang membuat sebagian orang lebih memilih menunggu.

Namun, pernikahan sebenarnya memiliki kaitan dengan kestabilan ekonomi yang lebih baik.

Brad Wilcox dari Institute for Family Studies menekankan bahwa pernikahan dapat memengaruhi akumulasi kekayaan secara independen.

Karena pasangan menikah bisa memanfaatkan skala ekonomi, seperti berbagi tempat tinggal, makanan, dan biaya lainnya, sehingga lebih mudah membangun kekayaan.

2. Prioritas Pendidikan dan Karier

Banyak orang memilih menunda pernikahan demi fokus pada pendidikan atau peluang karier, yang dianggap lebih prioritas daripada memulai keluarga.

Selama beberapa dekade terakhir, jumlah ibu dan ayah yang tidak menikah telah meningkat, dan pernikahan tidak selalu menjadi prasyarat untuk memiliki anak.

Pendidikan dan karier yang cemerlang dianggap menjadi kunci sukses dari sebuah pernikahan dan keluarga, sehingga mereka memilih untuk memprioritaskan dua hal tersebut.

3. Penurunan Religiusitas

Baca Juga: Pevita Pearce Menikah, Kapan Waktu Terbaik Mengumumkan Pernikahan?

Rendahnya angka pernikahan juga dipengaruhi oleh penurunan religiusitas, kekecewaan publik terhadap pernikahan, serta masalah ekonomi dan pekerjaan yang tidak stabil, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah dan berpendidikan menengah.

Secara umum, orang yang menikah cenderung lebih religius dan tetap berpegang pada nilai-nilai agama.

Namun, dengan menurunnya partisipasi dalam agama, orang yang tidak religius cenderung lebih memilih hidup bersama daripada menikah.

4. Ancaman Perceraian

Kekhawatiran terhadap tingginya angka perceraian juga menjadi alasan mengapa generasi muda menunda pernikahan.

Di Amerika Serikat, sekitar separuh dari pernikahan pertama berakhir dengan perceraian, dengan rata-rata lamanya pernikahan hanya sekitar delapan tahun.

Risiko perceraian lebih tinggi pada pernikahan kedua dan ketiga dibandingkan pernikahan pertama.

Ancaman perceraian membuat sebagian generasi muda berpikir dua kali sebelum menikah.

Mereka yang menikah di usia sekitar 30 tahun lebih kecil kemungkinannya bercerai dibandingkan yang menikah di usia lebih muda, kecuali di kalangan yang religius.

Baca Juga: Bisa Picu Konflik, Pahami Pentingnya Uang dalam Hubungan Pernikahan

Bagi Kawan Puan yang sedang mempertimbangkan pernikahan atau memilih untuk menundanya, ingatlah bahwa keputusan ini adalah bagian dari perjalanan hidup yang unik bagi setiap individu.

(*)

Ken Devina



REKOMENDASI HARI INI

Milenial dan Gen Z Sebenarnya Kelahiran Tahun Berapa? Ini Jawabannya