Lingkungan Kerja Seperti Apa yang Nyaman untuk Gen Z? Yuk, Simak!

Arintha Widya - Kamis, 31 Oktober 2024
Inikah gambaran lingkungan kerja yang nyaman bagi Gen Z?
Inikah gambaran lingkungan kerja yang nyaman bagi Gen Z? Keeproll

Parapuan.co - Menjadi generasi yang tumbuh di era digital dan beragam perubahan sosial, Gen Z memiliki preferensi unik terhadap lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung.

Tuntutan serta ekspektasi Gen Z terhadap dunia kerja tak jarang mencerminkan kebutuhan mereka akan fleksibilitas, kebebasan, dan apresiasi yang setara.

Melalui beberapa penelitian dan pandangan para ahli, berikut adalah beberapa elemen yang membuat lingkungan kerja menjadi lebih nyaman bagi Gen Z seperti mengutip Kontan.co.id via Kompas.com!

Transparansi dan Peluang Berkembang

Salah satu hal yang Gen Z hargai dalam lingkungan kerja adalah transparansi dan adanya kesempatan untuk berkembang.

Menurut Director Corporate Affairs GoTo, Nila Marita, perusahaannya memberikan transparansi yang dibutuhkan Gen Z dengan menganut sistem keterbukaan, termasuk dalam memberikan informasi terkait peluang karier.

Di GOTO, karyawan diberikan ruang untuk menunjukkan kemampuan mereka dan mendapatkan pelatihan, seperti Engineering Bootcamp, Generasi Gigih, dan Associate Product Manager Bootcamp.

Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan mereka di berbagai tingkatan usia, termasuk Gen Z.

"Di GoTo sendiri, karyawannya merasa pekerjaannya lebih bermakna dan memiliki direct impact," ungkap Nila dalam sebuah diskusi di Universitas Paramadina.

Baca Juga: Apa Itu Doom Spending pada Gen Z dan Milenial serta Cara Mengatasinya

Ini menunjukkan bahwa bagi Gen Z, pekerjaan yang mereka jalani akan terasa lebih berarti jika mereka merasa kontribusi pribadinya memiliki dampak nyata bagi perusahaan atau masyarakat.

Kontribusi Individu dan Fleksibilitas dalam Pekerjaan

Gen Z dikenal menginginkan kepercayaan dalam menjalankan tugas dengan caranya sendiri.

Mereka cenderung lebih puas jika diberikan keleluasaan dalam mengelola pekerjaan, dan merasa diberdayakan saat dapat memberikan umpan balik yang membangun.

Selain itu, fleksibilitas dalam pekerjaan juga menjadi poin penting, di mana sistem kerja berbasis hasil seperti yang diterapkan di GoTo sangat sesuai dengan preferensi generasi ini.

"GoTo memiliki fun activities yang kegiatan tersebut dilakukan dengan serius antara karyawan dan para pimpinan serta CEO," tambah Nila.

Menurut Nila, ini menunjukkan bahwa adanya keseimbangan antara pekerjaan dan waktu santai adalah nilai tambah bagi Gen Z.

Pengakuan dan Kompensasi yang Sesuai

Menurut riset dari Universitas Paramadina dan Continuum, sekitar 62 persen Gen Z memprioritaskan pengakuan terhadap harga diri mereka dalam mencari pekerjaan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Jam Koma yang Melanda Gen Z, Begini Cara Mengatasinya

Hal ini mencakup kompensasi yang adil serta penghargaan atas prestasi kerja.

"Pola pengupahan juga harus disesuaikan, karena Gen Z juga ingin memilih sendiri pilihan-pilihan benefit, semisal tunjangan kendaraan, komunikasi, dan lain sebagainya," ujar Adrian Wijanarko, Ketua Program Studi Manajemen Universitas Paramadina.

Di samping pengakuan, Gen Z juga menginginkan lingkungan kerja yang sesuai dengan nilai-nilai mereka.

Mereka cenderung tidak akan ragu untuk mencari peluang di tempat lain jika tidak cocok dengan budaya perusahaan atau hubungan interpersonal yang terbentuk di dalam tim.

Menjaga Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Menghindari Lingkungan Toxic

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance) adalah aspek penting bagi Gen Z.

Gen Z selalu ingin terhindar dari lingkungan kerja toxic, dan lebih memilih tempat yang mendukung kesehatan mental serta koneksi positif.

Tia Rahmania, dosen di Universitas Paramadina, mencatat bahwa saat ini banyak Gen Z yang mengadopsi istilah ATM (Amati, Teliti, Modifikasi).

Ini menandakan bahwa mereka cenderung belajar dan menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan yang sehat dan mendukung.

Baca Juga: Jangan Diambil Pusing, Ini 5 Tips Menghadapi Karyawan Gen Z di Tempat Kerja

Tantangan Keuangan dan Tekanan Sosial

Gen Z juga menghadapi tekanan internal dan sosial yang cukup tinggi. Adrian menjelaskan bahwa beberapa diantaranya terkait dengan kondisi pribadi.

Misalnya saja beban finansial akibat orang tua yang sudah pensiun atau kebutuhan mendukung biaya pendidikan saudara.

Selain itu, ketidakpastian ekonomi global pasca pandemi Cocid-19 turut menambah kecemasan di kalangan Gen Z.

Generasi dengan Harapan Masa Depan

Namun, penting untuk memahami bahwa karakter Gen Z bukanlah satu sifat yang bisa disamaratakan.

Career Coach dan penulis buku Rene Suhardono menjelaskan bahwa Gen Z bukanlah generasi yang sifatnya monolitik.

Jangan menganggap sama atau menyamaratakan bahwa setiap Gen Z punya sifat dan perilaku serupa.

Gen Z hadir dengan optimisme terhadap perubahan yang dapat membuat lingkungan kerja menjadi lebih inklusif, adil, dan adaptif.

Menghormati perbedaan antar-generasi serta memberikan ruang bagi Gen Z untuk berkembang akan menjadi kunci dalam menciptakan tempat kerja yang nyaman dan produktif bagi generasi masa depan ini.

Kawan Puan yang tergolong Gen Z merasakan hal yang sama juga dengan deskripsi di atas?

Baca Juga: Kerap Dicap Bermental Lembek, Ini 5 Kelebihan Gen Z dalam Bekerja

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Milenial dan Gen Z Sebenarnya Kelahiran Tahun Berapa? Ini Jawabannya