Baca Juga: Viral di Medsos, Siapa Sosok Tamara Kalla Calon Istri Rasyid Rajasa?
Bersama-sama, mereka memiliki tiga orang anak, di antaranya Jennifer Katharine Gates, Rory John Gates, dan Phoebe Adele Gates.
Pernikahan Melinda dan Bill Gates membawa ia ke babak kehidupan baru yang penuh tantangan sekaligus peluang untuk menjalankan misi filantropinya.
Pada tahun 2000, mereka mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan yang kini menjadi simbol dedikasi mereka terhadap isu-isu kemanusiaan.
Di bawah kepemimpinan Melinda, yayasan ini berkomitmen pada program-program besar yang mencakup lima bidang utama.
Yaitu kesehatan global, pembangunan global, peluang ekonomi, program di Amerika Serikat, serta advokasi kebijakan.
Di antara banyaknya program yang ia jalankan, Melinda paling dikenal atas usahanya dalam mendukung hak perempuan.
Ia memimpin London Summit on Family Planning pada 2012 yang bertujuan menyediakan akses alat kontrasepsi bagi lebih dari 120 juta perempuan di negara berkembang.
Melinda juga menerbitkan buku berjudul The Moment of Lift: How Empowering Women Changes the World pada 2019, sebuah karya yang berbicara tentang pemberdayaan perempuan dan dampaknya yang besar terhadap dunia.
Setelah perpisahannya dengan Bill Gates pada 2021, Melinda tidak pernah mundur dari perjuangannya.
Baca Juga: Profil Cheryl Cole, Mantan Kekasih Sekaligus Ibu dari Putra Liam Payne
Ia mendirikan Pivotal Ventures, sebuah perusahaan investasi yang berfokus pada pendanaan bagi pendiri perempuan, serta inisiatif yang mengatasi kesenjangan upah gender.
Kehidupan Melinda kini juga dihiasi oleh hubungan barunya dengan pengusaha Philip Vaughn, yang menjadi sorotan baru-baru ini.
Di usia 60 tahun, Melinda terus membuktikan bahwa kehidupan dan perjuangan bisa dimulai kembali kapan saja.
Untuk Kawan Puan, Melinda French Gates adalah contoh nyata bagaimana kehidupan dapat diisi dengan dedikasi pada kemanusiaan.
Ia telah menginspirasi perempuan di seluruh dunia untuk percaya bahwa mereka memiliki kekuatan untuk mengubah dunia dan mencapai kesetaraan yang lebih baik.
(*)
Ken Devina