Selain itu, jangan lewatkan appetizer seperti Dali Ni Horbo yang terbuat dari keju susu kerbau, nanas, serta saus honje-kunyit, sate babi panggang yang punya cita rasa pedas manis hingga Kidu-Kidu yang merupakan sosis babi khas Batak dengan daun kucai, seledri, honje, serta acar salad.
Untuk hidangan utama, cobalah Saksang Naso Margota (semur daging babi gurih pedas dicampur dengan rempah lokal, santan, dan cabai andaliman), Tango Tango (daging babi panggang dengan rempah lokal dan lada andaliman) hingga Manuk Napinadar (ayam spatchcock yang direndam dengan rempah Batak dan dipanggang di atas api kayu terbuka).
Sementara untuk dessert, Lapet yang terbuat dari kue beras ketan kukus dan kelapa dengan isian gula aren, wajib jadi penutup hidangan di lapo mewah ini.
Untuk memanjakan lidah para pecinta kuliner, Lapo Porsea tidak hanya menyajikan hidangan babi.
Ada pula beragam pilihan protein lainnya, mulai dari ikan tilapia segar dari Danau Toba hingga daging sapi Miyazaki A5 yang premium, bahkan lobster Kanada pun turut memanjakan lidah Kawan Puan.
Setiap bahan dipilih dengan cermat untuk menciptakan perpaduan rasa khas Batak yang autentik dan menggugah selera.
Selain makanan tradisional yang membuat rindu tanah Batak, Lapo Porsea juga menyajikan desain interior yang unik, memadukan estetika modern dengan elemen-elemen budaya daerah yang kental.
Baca Juga: Rekomendasi Restoran Bergaya Barat di Jakarta, Sandwich Jadi Menu Unggulan
Penggunaan kayu, batu, dan warna merah tua yang khas Porsea menciptakan suasana hangat dan autentik.
Sentuhan warna putih dan hitam serta kain ulos semakin memperkaya nuansa Batak, sementara kehadiran piano menambah dimensi artistik pada ruang.
(*)