Di dalam partai politik, perempuan dapat berperan sebagai jembatan bagi aspirasi perempuan dan anak.
Perempuan yang aktif dalam partai politik akan lebih mudah menyuarakan isu-isu yang berdampak pada kehidupan perempuan dan keluarga.
Perempuan juga akan mampu mendorong wakilnya di parlemen untuk memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada perempuan.
Agar hal ini tercapai, dorongan untuk memastikan minimal 30 persen keterwakilan perempuan dalam kepengurusan partai sangat penting.
Dengan keterlibatan perempuan yang cukup dalam partai politik, peluang untuk membawa isu-isu yang memperjuangkan kesetaraan gender akan semakin besar.
Peran Perempuan di Parlemen
Perempuan yang duduk di parlemen dapat memperjuangkan kebijakan yang lebih berpihak pada perempuan karena mereka lebih memahami kebutuhan perempuan dan anak-anak.
Di parlemen, mereka dapat memberikan suara bagi kebijakan yang mendorong kesetaraan, misalnya melalui undang-undang yang melindungi perempuan dari kekerasan dan diskriminasi.
Kehadiran perempuan di parlemen juga berpotensi memperkuat advokasi terkait kesehatan reproduksi, perlindungan terhadap kekerasan, dan pendidikan bagi anak-anak.