Namun, adopsi teknologi pendidikan juga menghadapi tantangan, terutama terkait kualitas jaringan internet.
Studi ini mengindikasikan bahwa APD telah menjadi bagian integral dalam mendukung pembelajaran literasi dan numerasi anak-anak Indonesia.
Dalam studi tersebut, salah satu temuan menariknya adalah peran pendamping belajar dalam menggunakan APD dianggap dapat membuat pembelajaran menjadi interaktif dan menyenangkan.
Menurut, Direktur Enuma Indonesia, Juli Adrian, aplikasi Sekolah Enuma didesain untuk mendorong anak-anak menjadi pembelajar mandiri melalui konsep gamifikasi, di mana anak-anak dapat belajar sambil bermain.
Integrasi yang baik antara pembelajaran konvensional dan digital akan membantu menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap literasi dan numerasi.
"Peran pendamping adalah membimbing anak untuk menuntaskan tantangan atau materi yang ada," ucapnya dalam acara Lokakarya Hasil Studi Riset, Persepsi Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Digital Sebagai Alat Bantu Pembelajaran, di Artotel Gelora Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2024).
"Dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pemerataan akses pendidikan, terutama di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal), sangat dibutuhkan," lanjutnya.
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah, turut berpendapat bahwa pendampingan dalam penggunaan aplikasi pembelajaran digital sangatlah penting.
Baca Juga: Mengenal Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka dan Tahapan Pelaksanaannya