Parapuan.co - Beberapa waktu lalu, Kementerian Pertanian memilih artis Raffi Ahmad sebagai Duta Petani Milenial.
Pemilihan ini ditujukan untuk meningkatkan minat generasi milenial dan gen Z pada bidang pertanian.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono pun mengungkapkan, akan memperkuat kolaborasi Raffi Ahmad, yang juga Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pelaku Seni, untuk mendorong regenerasi petani milenial.
“Jadi hari ini saya ketemu dengan Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad di kediamannya dalam rangka kolaborasi pada sektor pertanian. Ada beberapa hal yang kami bicarakan. Pertama, kami ingin mendorong kolaborasi untuk peningkatan produksi pangan. Kemudian meningkatkan minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian,” ujar Sudaryono, seperti melansir Kompas.com.
Sekor pertanian, menurut Wamentan, bisa menjadi salah satu profesi yang menjanjikan bagi anak-anak muda.
“Banyak anak muda yang sudah berhasil di dunia pertanian. Ini yang harus kita tekankan. Kita akan terus dorong agar sektor pertanian dapat menjadi pilihan karier yang menarik, bahkan menjanjikan,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Wamentan dan Raffi Ahmad akan membuat program kerja untuk meningkatkan peran generasi muda dalam pembangunan pertanian nasional.
Sudaryono menilai sektor pertanian memerlukan kontribusi anak muda karena mereka memiliki sifat inovatif, kreatif, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi.
Di sisi lain, berdasarkan penilaian Sudaryono, dipilihnya Raffi Ahmad yang memiliki puluhan juta pengikut di media sosial, dianggap memiliki potensi besar menginspirasi anak muda agar lebih tertarik dengan dunia pertanian.
Baca Juga: Program Petani Milenial Tawarkan Pelatihan dan Insentif, Ini Cara Daftarnya
Nyatanya, di platform media sosial itu sendiri, pemilihan Raffi Ahmad sebagai Duta Petani Milenial ini memicu pro kontra.
Raffi Ahmad dibanding-bandingkan dengan sosok Melody eks grup JKT48 yang dinilai lebih cocok dan mumpuni untuk mengenalkan program petani milenial.
Menurut warganet, Melody dinilai lebih sesuai dengan peran tersebut karena ia adalah lulusan jurusan Agroteknologi Universitas Padjadjaran (Unpad) pada tahun 2016.
Selain itu, Melody JKT48 ini juga kerap membagikan hobinya bertani di media sosial, yang semakin mendorong warganet beropini bahwa ia lebih cocok jadi Duta Petani Milenial, karena sejalan dengan apa yang kerap dilakukan.
Terlepas dari siapapun yang mengemban tugas sebagai Duta Petani Milenial, apakah benar popularitas saja sudah cukup mencapai tujuan untuk meningkatkan minat generasi muda atau mendorong regenerasi petani muda?
Atau ini hanya program buang-buang anggaran saja tanpa memikirkan efektivitas metodenya?
Sebagai pengingat, regenerasi petani di Indonesia memang menjadi isu yang sangat krusial.
Karena sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi negara, namun sayang minat generasi muda untuk terjun ke bidang ini semakin menurun.
Baca Juga: Iriana Ekasari: Meracik Cita Rasa Berkualitas dengan Memberdayakan Petani Teh Perempuan
Melansir Kompas.com, hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 Tahap 1 yang diadakan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, petani di Indonesia semakin menua dalam satu dekade terakhir.
"Hal ini perlu menjadi perhatian bersama. Pekerja di sektor pertanian yang semakin menua membutuhkan regenerasi petani yang berkelanjutan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang memengaruhi kesejahteraan mereka.
Mulai dari pendapatan yang tidak kompetitif, pekerjaan yang berat, profesi yang kurang diapresiasi, hingga terdampak dari alih fungsi lahan sampai risiko gagal panen yang tinggi akibat perubahan iklim.
Masalah regenerasi petani adalah isu yang rumit. Dengan problem yang kompleks tersebut, apakah benar cukup dengan hanya menggandeng selebritas pengikut bejibun untuk dijadikan duta?
Walau belum ada penelitian yang membuktikan seberapa efektif 'duta-dutaan' ini dalam mencapai tujuan program, namun seharusnya tanggung jawab tersebut dilimpahkan pada mereka yang benar-benar mengerti tentang dunia yang digeluti.
Bukan hanya soal siapa yang paling tenar di antara yang lain.
Jika tujuan dari penetapan 'duta-dutaan' ini adalah untuk meningkatkan minat generasi muda dan mendorong terjadinya regenerasi petani, maka seharusnya kementerian memilih sosok yang memang mengenal seluk beluk dunia tersebut.
Bagaimana bisa sosok yang dipilih tersebut menginspirasi orang lain jika ia bahkan tidak berjibaku pada bidang tersebut?
Bagaimana menurut Kawan Puan? Sampaikan opinimu di kolom komentar yah.
(*)
Baca Juga: Novi Listiana, Petani Sekaligus Content Creator yang Dulunya Penyanyi Dangdut