Parapuan.co - Kawan Puan, minum teh bisa dibilang sudah jadi kebiasaan bagi masyarakat di Indonesia dari berbagai kalangan.
Namun, tidak semua orang bisa menikmati minuman ini secara bebas. Anak-anak tidak disarankan mengonsumsi teh sebelum usianya 12 tahun.
Beberapa kondisi kesehatan dan situasi tertentu juga mengharuskan seseorang membatasi asupan teh, atau bahkan menghindarinya sama sekali.
Berikut kelompok orang yang tidak dianjurkan minum teh beserta alasannya seperti merangkum berbagai sumber via Kompas.com!
Orang dengan anemia sebaiknya menghindari teh karena kandungan tanin di dalamnya.
Tanin dapat mengikat zat besi dari makanan, menghambat penyerapannya, dan memperburuk kondisi anemia.
Selain zat besi, teh juga dapat menghambat penyerapan vitamin B12 dan folat, yang penting untuk pembentukan sel darah merah.
2. Orang yang Stres atau Panik
Baca Juga: Tak Disangka, 3 Rutinitas Pagi Hari Ini Justru Membuatmu Lebih Stres
Teh, terutama teh hitam dan teh hijau, mengandung kafein yang bisa memicu perasaan gelisah dan meningkatkan stres.
Mereka yang sensitif terhadap kafein perlu membatasi konsumsi teh agar tidak memperburuk kondisi psikologisnya.
3. Penderita Insomnia
Kafein dalam teh dapat mengganggu siklus tidur dengan menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur.
Penderita insomnia disarankan untuk menghindari minum teh, terutama di sore atau malam hari, agar kualitas tidur tidak semakin terganggu.
4. Penderita Asam Lambung
Bagi penderita asam lambung, kafein dalam teh bisa memperburuk gejala seperti mulas, mual, dan sensasi terbakar di dada.
Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung dan mengendurkan sfingter lambung, sehingga asam lebih mudah naik ke kerongkongan.
Baca Juga: Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Ini 5 Tips Ampuh Hilangkan Bau Badan
Kandungan kafein dalam teh dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, seperti berat bayi lahir rendah dan keguguran.
Para ahli merekomendasikan ibu hamil untuk membatasi asupan kafein hingga di bawah 200 mg per hari, atau memilih teh herbal bebas kafein.
Pada ibu menyusui, teh hitam bila dikonsumsi berlebihan dapat memengaruhi bayi melalui ASI.
Kandungan kafein dalam teh dapat menyebabkan bayi rewel, sulit tidur, atau sering buang air besar.
6. Penderita Sakit Kepala
Kafein dalam teh memang bisa meredakan sakit kepala ringan, tetapi konsumsi berlebihan dapat memicu sakit kepala kronis.
Jika sakit kepala sering kambuh setelah minum teh, sebaiknya kurangi asupan atau hentikan konsumsi untuk sementara waktu.
7. Orang yang Mengalami Sembelit
Teofilin dalam teh dapat menyebabkan dehidrasi yang memperburuk sembelit.
Selain itu, efek diuretik dari kafein dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga kalium yang diperlukan untuk pergerakan usus ikut terbuang.
Itulah tadi kelompok orang yang tidak disarankan minum teh demi kesehatan.
Baca Juga: Ini 3 Faktor Penyebab Sembelit, Salah Satunya Faktor Gaya Hidup
(*)