Berdasarkan laporan yang dirilis dalam rangka Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, peningkatan korban kekerasan pada perempuan ini disebabkan oleh berbagai faktor.
Wakil Direktur Eksekutif UN Women, Nyaradzayi Gumbonzvanda mengatakan bahwa banyak perempuan yang dibunuh oleh orang tersayang mereka.
Dari waktu ke waktu, fenomena tragis ini terus berlanjut dan menjadi masalah besar yang perlu segera ditangani.
Belum lagi, ada masalah stereotip gender dan norma sosial yang juga memberikan tantangan tersendiri.
"Ini adalah pembunuhan yang dikaitkan dengan kekuasaan terhadap perempuan," ujarnya.
Angka kekerasan pada perempuan yang dilakukan oleh pasangan atau anggota keluarga paling banyak terjadi di Afrika dengan perkiraan korban 21.700 di tahun 2023.
Bukan hanya Afrika, wilayah-wilayah lain seperti Amerika, Asia, dan Eropa juga menangani kasus kekerasan pada perempuan dengan cukup tinggi.
Tak hanya perempuan, kasus kekerasan pada laki-laki juga bisa dibilang cukup tinggi.
Baca Juga: Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Diperkosa, Kenapa Anak Masih Rentan Jadi Korban Kekerasan?