Parapuan.co - Dunia kecantikan dari dulu hingga saat ini tak pernah berhenti berinovasi.
Dari bahan-bahan alami hingga teknologi canggih, industri ini terus berkembang mengikuti kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin cerdas.
Tahun 2025 pun diprediksi menjadi momen penting bagi pelaku industri kecantikan untuk mengusung konsep keberlanjutan, sekaligus memanfaatkan teknologi mutakhir dalam produk-produk mereka.
CEO Martha Tilaar Group, Dr. Kilala Tilaar, membagikan prediksinya mengenai arah industri ini di masa depan, pada acara Sneak Peek on Cosmetics Trend 2025 yang digelar di Semaja Resto, Jakarta, pada Selasa (26/11/2024).
Berbekal pengalaman sebagai juri di ajang bergengsi seperti in-Cosmetics Global dan Cosmoprof Worldwide, ia menyoroti tren besar yang akan membentuk wajah industri kecantikan di tahun mendatang.
Menurutnya, di tahun 2025 akan diramaikan oleh palet warna yang menggabungkan elemen alam dan teknologi.
Warna biru lembut, kuning cerah, merah tegas, hijau alami, hingga oranye diprediksi mendominasi, menciptakan keseimbangan antara modernitas dan kehangatan.
“Tren warna ini mencerminkan harmoni antara teknologi yang canggih dan kedekatan dengan alam, memberikan nuansa segar sekaligus menenangkan,” ucap Dr. Kilala.
“Keberlanjutan bukan lagi sekadar pilihan, tetapi kebutuhan. Begitu pula dengan teknologi yang menghadirkan pengalaman kecantikan lebih personal dan inovatif,” ungkap Dr. Kilala.
Baca Juga: Sambut Tren Warna Dunia, Indonesia Didapuk Jadi Tuan Rumah Kongres Intercolor
Produk berbasis vegan, natural, cruelty-free, hingga kemasan ramah lingkungan menjadi sorotan utama dalam dunia kecantikan.
Menurut laporan Business Research Company, pasar kosmetik vegan global bernilai 18,61 miliar dolar AS pada 2024 dan diproyeksikan meningkat menjadi 25,61 miliar dolar AS pada 2028.
“Kini semakin banyak konsumen yang peduli dengan kandungan bahan dalam produk kecantikan mereka, bahan alami, bebas bahan kimia berbahaya, dan kemasan yang dapat didaur ulang menjadi prioritas utama,” jelas Dr. Kilala.
Generasi muda seperti Gen Z dan Gen Alpha menjadi motor penggerak tren ini.
Survei Helen + Gertrude menunjukkan bahwa sebanyak 27 persen Gen Z rutin membeli produk kecantikan dengan konsep keberlanjutan.
Hal ini semakin memotivasi merek kecantikan untuk mengintegrasikan prinsip reuse, reduce, recycle dalam produk mereka.
Tak hanya itu, kemajuan teknologi pun telah membawa dunia kecantikan ke era baru.
Teknologi AI, perangkat berbasis LED, hingga big data kini menjadi elemen penting dalam menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi.
Baca Juga: Martha Tilaar Group Gelar Future Beauty Talks 2024, Bahas Tren Dunia Kecantikan dan Personal Care
“Teknologi memungkinkan kita menciptakan solusi kecantikan yang lebih efektif dan spesifik untuk kebutuhan individu, ini adalah revolusi yang akan terus berkembang,” ujar Dr. Kilala.
Teknologi seperti encapsulation bahkan mampu menghantarkan bahan aktif langsung ke lapisan kulit tertentu, memberikan hasil yang lebih optimal.
Kemudian, perangkat diagnostic tools berbasis AI memungkinkan konsumen mendapatkan rekomendasi produk berdasarkan kondisi kulit mereka, menjadikan pengalaman kecantikan lebih personal dan efektif.
Generasi muda tak hanya menjadi konsumen, tetapi juga penggerak perubahan dalam industri kecantikan.
Mereka menaruh perhatian besar pada produk yang mengusung nilai keberlanjutan, bahan alami, dan inovasi teknologi.
“Generasi ini menginginkan produk yang tidak hanya cantik, tetapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan,” kata Dr. Kilala.
Selain itu, preferensi mereka terhadap desain kemasan yang estetis, fungsional, dan unik mendorong inovasi di bidang pengemasan.
Produk dengan konsep hybrid beauty yang menggabungkan manfaat kecantikan dan kesehatan diprediksi semakin diminati.
Bagi pelaku industri, tren ini membuka peluang besar untuk beradaptasi dan berinovasi.
Baca Juga: Berkat Martha Tilaar Group, Indonesia Jadi Tuan Rumah di Kongres Intercolor Spring/Summer 2026
Dengan transformasi besar yang terus terjadi, tahun 2025 menjadi tahun yang menjanjikan untuk dunia kecantikan, di mana keberlanjutan, inovasi teknologi, dan kepedulian generasi muda akan menjadi pilar utama perubahan.
(*)
Ken Devina